Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Harum Energy (HRUM) Borong Saham saat Harga Diskon

Direktur Utama PT Harum Energy Tbk. (HRUM) memborong 100.000 saham HRUM saat harganya jatuh tertekan kondisi IHSG.
Direktur Utama PT Harum Energy Tbk. (HRUM) memborong 100.000 saham HRUM saat harganya jatuh tertekan kondisi IHSG. /harumenergy
Direktur Utama PT Harum Energy Tbk. (HRUM) memborong 100.000 saham HRUM saat harganya jatuh tertekan kondisi IHSG. /harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Harum Energy Tbk. (HRUM) Ray Antonio Gunara menambah porsi kepemilikan sahamnya di perseroan dengan memborong 100.000 saham pada 6 Januari 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Ray membeli 100.000 saham tersebut di harga Rp1.510 per saham. Dengan demikian, total dana yang dirogoh Ray untuk transaksi ini berjumlah Rp151 juta.

“Tujuan transaksi adalah investasi,” tulis Ray dalam keterbukaan informasi, Kamis (12/1/2023).

Adapun status kepemilikan Ray di HRUM bersifat langsung. Sebelum transaksi, dia tercatat mengempit 1,8 juta saham HRUM atau setara 0,013 persen. Kepemilikannya bertambah menjadi 1,9 juta saham setelah transaksi atau setara 0,014 persen.

Pada penutupan perdagangan Kamis (12/1/2023), saham HRUM turun 1,52 persen ke posisi Rp1.615. Sementara itu saat pelaksanaan pembelian saham 6 Januari 2022, saham HRUM tercatat parkir di level Rp1.520 per lembar.

Dalam sebulan terakhir, saham HRUM telah terkoreksi 10,03 persen dari posisinya pada 12 Desember 2022 yang mencapai Rp1.795 per lembar.

Ray sebelumnya menyampaikan bahwa HRUM akan terus menjajal investasi baru, mulai dari sektor hulu hingga hilir nikel, dalam rangka mengembangkan kapasitas produksi nikelnya secara berkelanjutan dan meningkatkan nilai tambah.

“Kami akan terus menjajaki peluang investasi pada tambang bijih nikel baru untuk memperluas sumber daya yang ada," kata Ray kepada Bisnis, Senin (9/1/2023).

Seperti diketahui, HRUM melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry (HNI) mengakuisisi 250.000 saham baru PT Westrong Metal Industry (WMI), atau yang mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor WMI dengan harga US$75 juta pada 2022.

WMI bergerak dalam bidang pemurnian nikel atau smelter. Nantinya, smelter WMI akan memiliki kapasitas produksi tahunan antara 44.000–56.000 ton nikel dalam bentuk feronikel atau nickel pig ore.

Selain WMI, akhir tahun 2021 HRUM juga diketahui melakukan investasi di PT Infei Metal Industry (IMI) sebanyak US$24,44 juta untuk menambah kepemilikan saham di IMI. Sebelumnya, HRUM menggelontorkan US$69 juta untuk mengakuisisi IMI pada awal 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper