Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 masuk zona merah ke level 588,00 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (11/1/2023). Saham BBNI, BMRI, dan BBCA menjadi saham dengan koreksi paling dalam.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.15 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini melemah 0,82 persen ke level 558,00. Sebanyak 7 saham menguat, 15 saham melemah, dan 5 saham stagnan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi saham dengan koreksi terdalam, yakni 2,29 persen atau 200 poin ke level 8.525. Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 1,52 persen atau turun 150 poin ke level 9.125.
Selanjutnya ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 1,22 persen atau 100 poin ke level 8.075. Disusul oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) 1,10 persen atau 275 poin ke level 24.675.
Saham lainnya yang terkoreksi adalah CPIN, INDF, AMRT, dan PGAS. Masing-masing terkoreksi 0,80 persen, 0,75 persen, 0,74 persen, dan 0,64 persen.
Sementara itu, saham yang terpantau menguat hari ini adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang naik 1,06 persen atau 75 poin ke level 7.125. Berikutnya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 0,98 persen atau 20 poin ke level 2.060.
Baca Juga
Kemudian PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menguat 0,87 persen atau 10 poin ke level 1.165, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 0,68 persen atau 30 poin ke level 4.430.
Saham lain yang menguat adalah ESSA, TBIG, dan EXCL. Masing-masing naik 0,60 persen, 0,45 persen, dan 0,43 persen.
Saham yang terpantau stagnan adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Akr Corporindo Tbk. (AKRA), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Pelemahan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka melemah di posisi 6.604,92. IHSG melemah sebesar 0,27 persen ke posisi 6.604,92 atau turun sebesar 17,57 poin.
Sebanyak 166 saham menguat, 111 saham melemah dan 209 saham masih jalan di tempat. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp9.175,69 triliun.