Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti anyar PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE) resmi melantai dengan dana hasil perolehan IPO sebesar Rp40,68 miliar.
CBPE melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 271,25 juta saham baru sehingga Perseroan memperoleh dana sebesar Rp40,68 miliar.
Direktur Utama Citra Buana Prasida R. Asep Eddy mengatakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan Paskal Hyper Square. Menurutnya hal itu untuk menangkap berbagai peluang ke depan serta demi menjangkau lebih banyak pasar.
Dalam aksi korporasi ini, CBPE menunjuk PT Panin Sekuritas Indonesia Tbk., sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. R. Asep Eddy bersyukur industri properti terus mengalami perbaikan di tengah pemulihan perekonomian saat ini.
Berbagai rencana pengembangan kawasan pun terus perseroan lakukan guna mempertahankan tren pertumbuhan kinerja yang baik. Sejak dikembangkan pada tahun 2003, Paskal Hyper Square telah menjadi kawasan one stop living dengan luas area sekitar 135.000 m2 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi food market, ruko, pusat perbelanjaan, pendidikan, hotel, dormitory dan pusat hiburan.
Saat ini di kawasan Paskal Hyper Square masih terdapat lahan yang dapat dikembangkan untuk membangun sebanyak 92 unit ruko untuk mulai dipasarkan dan dialihkan pemanfaatannya.
Baca Juga
“Produk properti Ruko saat ini masih menjadi andalan kami. Sepanjang periode pandemic sejak 2019 hingga tahun lalu, pendapatan Perseroan mengalami peningkatan yang diakibatkan karena peningkatan pendapatan sewa dan Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko),” ujar Eddy.
Selain itu, kata R.Asep Eddy saat ini Perseroan juga memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan ekowisata di daerah Cipaku, Bandung, di atas lahan seluas 37.860 m2.
Adapun secara kinerja keuangan, pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp19,26 miliar, menurun 29,03 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp27 miliar.
Penurunan tersebut terutama disebabkan karena masih terdapat beberapa proses Pengalihan Pemanfaatan/Penggunaan Bangunan Dan Atau Tanah (Ruko) sampai 30 Juni 2022 dan baru bisa diakui sebagai pendapatan setelah terjadi serah terima unit.
Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 adalah sebesar Rp4,14 miliar menurun sebesar 64,97 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 sebesar Rp11,84 miliar.
“Ke depan manajemen Perseroan akan melakukan efisiensi atas seluruh beban-beban untuk meningkatkan laba komprehensif tahun berjalan,” ujar Eddy