Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) langsung melonjak 34,26 persen di hari perdana IPO. Apakah kenaikan ini akibat sentimen dari kedua petinggi perusahaan sebagai menantu Megawati Soekarnoputri dan Ketua Kadin?
Sebagaimana diketahui, CBRE memiliki afiliasi dengan menantu Megawati Soekarno Putri, Happy Hapsoro dan Bos PT Indika Energy Tbk. (INDY) sekaligus Ketua KADIN Arsjad Rasjid. Hal itu tertera dengan adanya nama Suganto Gunawan, Suwito, dan Rivolinggo Pamudji dalam jajaran Anggota Dewan Komisaris.
Berdasarkan prospektus ringkas emiten bersandi CBRE itu, Suganto Gunawan menjabat sebagai Komisaris Utama, Suwito selaku Komisaris, dan Rivolinggo Pamudji selaku Komisaris Independen.
Keterkaitan anggota dewan komisaris CBRE dengan Happy Hapsoro dan Bos INDY Arjad Rasjid bersumber dari emiten jaringan hotel PT Red Planet Tbk. (PSKT), di mana Suwito menjabat sebagai Direktur Utama dan Rivolinggo sebagai Direktur.
Red Planet (PSKT) dikendalikan oleh PT Basis Utama Prima yang 40 persen sahamnya dipegang oleh Happy Hapsoro. Adapun, Arsjad Rasjid mengendalikan 30 persen saham PSKT.
Akan tetapi, kenaikan saham CBRE hingga menyentuh ARA pada hari ini tidak disebabkan sentimen kedua petinggi itu. Pasalnya sejak masa penawaran umum, saham CBBRE telah mengalami kelebihan pesanan terpusat sebanyak 140 kali.
Baca Juga
Direktur Utama CBRE Suminto Husin Giman mengungkapkan terdapat lebih dari 50.000 investor yang memesan IPO CBRE, baik investor institusi hingga investor ritel yang berstatus asing maupun lokal.
“Perseroan menilai oversubscribed terjadi karena investor yang antusias terhadap prospek cerah perusahaan yang bergerak di sektor industri angkutan laut, mengingat sektor ini sedang bersinar karena adanya commodity boom yakni kenaikan harga-harga komoditas global dimana sektor ini diprediksikan akan tetap cerah di tahun 2023,” jelasnya dalam keterangan pers, Senin (9/1/2023).
Ke depan, manajemen CBRE juga masih sangat bullish terhadap kinerja perseroan serta prospek sektor industri angkutan laut Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan periode enam bulan tahun buku 2022, CBRE telah mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 255 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya
“Melalui momen bersejarah ini, Perseroan akan terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan prestasi tersebut serta mempertahankan nilai-nilai perusahaan yang dianut, guna mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Suminto.
Suminto menerangkan, melihat antusiasme investor yang tinggi, aksi korporasi CBRE ke depan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja. CBRE akan mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan.
“Perseroan berharap dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui pengambilan keputusan strategis dan aktivitas operasional yang handal seiring dengan visi Perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam pengelolaan armada kapal di bidang industri energi kancah nasional dan internasional,” ujarnya.
Dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh Perseroan sekitar 40 persen untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa penambahan satu set kapal Tug & Barge dengan ukuran 300 ft.
Perseroan menilai rencana penambahan armada ini sebagai langkah Perseroan dalam memperbaiki kinerja operasional. Adapun, rencana penambahan kapal akan dilakukan dengan pembelian dari pihak ketiga dan bukan merupakan afiliasi dari Perseroan.
“Penggunaan dana Perseroan terkait capex berupa penambahan satu set kapal Tug & Barge dengan ukuran 300 ft akan dilaksanakan Perseroan selambat-lambatnya 12 bulan setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di BEI,” paparnya.
Selanjutnya, sekitar 60 persen akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum.
Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa/charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan.