Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Pupuk Kaltim Rp7,8 Triliun, Mau Bikin Pabrik Raksasa di Papua Barat

Pupuk Kaltim disebutkan mengincar dana segar sebesar US$500 juta atau Rp7,8 triliun dalam IPO untuk sejumlah ekspansi pabrik.
Pupuk Kaltim disebutkan mengincar dana segar sebesar US$500 juta atau Rp7,8 triliun dalam IPO untuk sejumlah ekspansi pabrik. /PupukKaltim.com
Pupuk Kaltim disebutkan mengincar dana segar sebesar US$500 juta atau Rp7,8 triliun dalam IPO untuk sejumlah ekspansi pabrik. /PupukKaltim.com

Bisnis.com, JAKARTA - Grup BUMN PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim (PKT) dikabarkan tengah merencanakan aksi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan target dana mencapai US$500 juta atau sekitar Rp7,8 triliun.

Dilansir dari channelnewsasia.com pada Jumat (6/1/2023) sebanyak dua sumber informasi menyebutkan Pupuk Kaltim akan melepas sebanyak 20 persen sahamnya kepada publik. Menurut sumber tersebut, dana IPO rencananya akan digunakan untuk kepentingan ekspansi perusahaan.

Sebanyak dua bank disebutkan akan merancang kesepakatan IPO anak usaha PT Pupuk Indonesia tersebut. Pupuk Kaltim disebutkan mengincar dana segar sebesar US$500 juta atau Rp7,8 triliun dengan menggunakan kurs Jisdor hari ini Rp15.610 per dolar AS.

Dalam pemberitaan Bisnis beberapa waktu lalu, Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury menyampaikan Pupuk Kaltim atau PKT paling cepat melakukan registrasi untuk IPO ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kuartal I/2023.

“Untuk PHE sudah mendaftarkan rencana IPO-nya ke OJK pada Desember 2022 ini. Yang lain seperti Palm Co dan PKT maksimal akan mengajukan pendaftaran ke OJK pada kuartal I/2023. Targetnya di semester I/2023 seluruh proses IPO ini sudah selesai,” jelasnya kala itu.

IPO PKT ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pupuk nasional. Dana hasil IPO rencananya akan digunakan oleh perusahaan yang berdomisili di Bontang, Kalimantan Timur itu untuk membiayai pembangunan pabrik urea dengan kapasitas produksi 1,15 juta ton dan methanol sebesar 1 juta ton per tahun.

Pabrik yang akan berlokasi di wilayah Papua Barat itu diperkirakan butuh biaya investasi sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp31,22 triliun.

Lebih lanjut, Pahala menjelaskan melalui IPO ini perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan energi dan pangan.

Dia mencontohkan rencana IPO PKT dapat meningkatkan kapasitas produksi, sehingga ketersediaan pupuk bagi terciptanya ketahanan pangan dapat terwujud.

“PKT adalah perusahaan pupuk urea terbesar di ASEAN. Kapasitas produksinya mencapai sekitar 6,5 juta ton dan menjadi salah satu kontributor terbesar PT Pupuk Indonesia yang kini punya kapasitas produksi 21,1 juta ton per tahun,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper