Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana 4 IPO BUMN pada 2023, Pupuk Kaltim, Palm Co, PGE, PHE

Ada sejumlah rencana aksi BUMN pada 2023, di antaranya IPO PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, Palm Co.
Pabrik Pupuk Kaltim 5. Ada sejumlah rencana aksi BUMN pada 2023, di antaranya IPO PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, Palm Co. /JIBI-Istimewa
Pabrik Pupuk Kaltim 5. Ada sejumlah rencana aksi BUMN pada 2023, di antaranya IPO PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, Palm Co. /JIBI-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana IPO BUMN  menjadi sebagian aksi korporasi yang dinantikan investor pada 2023. Kementerian BUMN sendiri mengonfirmasi ada empat anak usaha BUMN yang bakal melaksanakan penawaran umum perdana (initial publik offering/IPO) saham pada 2023.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan Kementerian tengah menyiapkan sejumlah aksi korporasi tahun ini di antaranya mengantarkan Pertamina Geothermal Energi (PGE) dan Palm Co. untuk melantai di bursa.

“Aksi korporasi pertama Pertamina Geothermal [PGE], harus didorong karena potensi geothermal kita 24 giga watt, baru tergarap 2,4 giga watt, baik dari swasta maupun BUMN. Ini kita harus pastikan ini berjalan dengan harga listrik yang kompetitif,” jelas Erick dalam konferensi pers BUMN Tumbuh dan Kuat untuk Indonesia 2023, Senin (2/1/2023).

Selain PGE, Kementerian BUMN juga menyiapkan aksi korporasi untuk Palm Co. untuk mengamankan persediaan minyak kelapa sawit dalam negeri dengan target memiliki pangsa pasokan minyak kelapa sawit hingga 10-15 persen.

“Ini belajar dari kemarin minyak goreng mahal, kita operasi pasar ngos-ngosan, karena pangsa pasokan kita cuma 3 persen. Nah kalau kita bisa 10 persen-15 persen, private sector tetap kita dorong, kita tidak mau monopoli market. Tapi kalau nanti ada kejadian minyak goreng mahal, BUMN bisa membantu,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN Pahala N. Mansury menerangkan keempat anak usaha BUMN yang akan IPO yakni PT Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan holding perkebunan sawit Palm Co.

Dia menerangkan IPO ini merupakan upaya pemerintah mendukung ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Adapun pengembangan ketahanan energi diwakili oleh IPO PGE dan PHE, sedangkan ketahanan pangan diwakili oleh Pupuk Kaltim dan Palm Co.

"Di ketahanan energi, kami berupaya menurunkan ketergantungan terhadap minyak mentah, tingkatkan cadangan migas nasional, tingkatkan bauran energi baru terbarukan, sambil mendukung peningkatan kapasitas yang mengurangi emisi karbon juga," jelasnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Rabu (7/12/2022).

Sementara itu, dari ketahanan pangan, IPO anak usaha BUMN berupaya melanjutkan hilirisasi industri kimia dan peningkatan tingkat ketersediaan pupuk agar menaikan produktivitas pertanian. Selanjutnya, hilirisasi industri sawit, karena masih minimnya CPO produksi minyak goreng BUMN.

"Kami harap hilirisasi industri kelapa sawit termasuk pengembangan industri minyak goreng, serta penambahan kapasitas biosolar melalui produksi [campuran biosolar] POME dan FAME diproduksi Palm Co," tambahnya.

Perincian Rencana IPO Grup BUMN 2023

1. Pertamina Geothermal Energy

PGE salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang. Saat ini PGE memiliki kapasitas sebesar 672 megawatt, targetnya dalam 5 tahun ada penambahan kapasitas 600 megawatt.

Apalagi, PGE sudah memegang sejumlah kontrak pengadaan tenaga listrik dengan PLN. Dalam prosesnya, PGE sedang menyampaikan usulan rentang harga IPO kepada OJK.

"Dengan rencana penambahan 600 megawatt 5 tahun ke depan, ini menjadi quick win bagi pertumbuhan PGE di EBT, saat ini prosesnya sudah pendaftaran ke OJK, di tahap ke-1 dan ke-2. Target pelaksanaan pada kuartal I/2023," terang Pahala.

Pahala juga menerangkan berdasarkan laporan keuangan per 2021, pendapatan PGE tercatat US$369 juta dengan EBITDA margjin 78,7 persen. Angka EBITDA margin tersebut menurutnya cukup menggiurkan.

2. Pertamina Hulu Energi

PHE merupakan subholding upstream Pertamina, yang memiliki produksi dan eksplorasi migas terbesar di Indonesia dan menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi Pertamina.

"Hasil IPO akan merealisasikan rencana pertumbuhan produksi 5 tahun ke depan. Saat ini, produksi minyak mentah Indonesia dari waktu ke waktu trennya menurun, permodalan PHE ini bisa digunakan pengembangan di wilayah kerja produksi yang dimiliki PHE baik di Indonesia maupun dikembangkan di beberapa negara lain di luar Indonesia," katanya.

PHE telah melakukan registrasi OJK tahap ke-1 dan ke-2 dan sedang melanjutkan proses review lebih lanjut oleh OJK. IPO PHE juga diharapkan dapat membantu mendorong nilai perusahaan Pertamina mencapai US$100 miliar pada 2024.

PHE memiliki total pendapatan sebesar US$11,7 miliar dengan EBITDA US$3 miliar dan menjadi modal pengembangan ke depan. Adapun, PHE memiliki rencana belanja modal setiap tahun antara US$4-5 miliar setara Rp60-90 triliun yang merupakan pendanaan cukup besar.

3. Palm Co

BUMN memiliki rencana membuat perusahaan perkebunan sawit terbesar di dunia melalui Palm Co ini, sehingga dapat meningkatkan total kapasitas produksi turunan sawit.

"Bagaimana hilirisasi dan pengembangan bahan baku utama hasilkan biosolar POME dan FAME bisa tingkatkan ketahanan energi lebih lanjut, pengumpulan dana bisa bersama replanting ulang perkebunan sawit plasma di sekeliling PTPN," tuturnya.

Secara garis waktu, saat ini Kementerian BUMN masih menyelesaikan penggabungan beberapa anak usaha produsen kelapa sawit di bawah entitas Palm Co. Adapun Peraturan Pemerintah (PP) terkait penggabungan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.

Rencana IPO Palm Co. ditargetkan mulai dikerjakan pada kuartal II/2023 dan tercatat di pasar modal pada kuartal III/2023.

Melalui IPO target produksi CPO diharapkan tumbuh 4 kali lipat dari 3,3 juta ton per tahun menjadi 1,8 juta ton per tahun.

4. Pupuk Kalimantan Timur

Pupuk Kaltim merupakan anak usaha Pupuk Indonesia dengan kapasitas terpasang terbesar sebesar 6,5 juta ton per tahun dari total kapasitas Pupuk Indonesia 21,1 juta ton per tahun.

"Hasil IPO untuk meningkatkan kapasitas ekspansi pengembangan pabrik urea di Papua dan Papua Barat, juga pengembangan pupuk Amorea di kawasan maluku, dan akselerasi industri kimia," terangnya.

Khusus PKT, saat ini  masih dilakukan finalisasi laporan keuangan untuk persiapan IPO dan tengah memilih penasihat keuangan dan hukum dalam rangka IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper