Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, menembus level psikologis US$1.850 didorong dolar AS yang lebih lemah setelah para pelaku pasar mencerna risalah pertemuan terbaru The Fed.
Melansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 0,70 persen menjadi US$1.859 per ounce. Setelah diperdagangkan menembus tertinggi di US$1.871,30 dan terendah di US$1.842,00.
Dolar AS merosot pada perdagangan Rabu (4/1/2023) dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 104,2430 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT), setelah risalah pertemuan Fed Desember tidak memberikan kejutan atau informasi baru tentang ukuran kenaikan suku bunga yang diharapkan pada Februari.
Baca Juga
Emas menemukan dukungan tambahan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun. Para analis pasar juga mengaitkan kenaikan emas dalam beberapa pekan terakhir dengan risiko resesi yang meningkat, karena memegang emas menguntungkan selama masa ketidakpastian.
Investor sekarang sedang menunggu laporan pekerjaan bulanan besar yang akan keluar pada Jumat (6/1/2023).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 27,2 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 23,964 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun satu dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap pada 1.092,30 dolar AS per ounce.