Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Tagih BEI: Kapan 1.000 Perusahaan Melantai di Bursa?

Sri Mulyani mengapresiasi capaian pencatatan (listing) 59 perusahaan di BEI sepanjang tahun ini. Namun, dia tidak puas dengan hal tersebut.
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/11/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/11/2022)./Youtube Kementerian Keuangan RI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menagih PT Bursa Efek Indonesia atau BEI untuk mendorong jumlah emiten yang tercatat di bursa mencapai 1.000 perusahaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara peresmian penutupan perdagangan BEI tahun 2022 pada hari ini, Jumat (30/12/2022).

Sri Mulyani mengapresiasi capaian pencatatan (listing) 59 perusahaan di BEI sepanjang tahun ini, sehingga total perusahaan tercatat menjadi 825. Namun, dia tidak puas dengan capaian itu, sehingga menagih BEI agar jumlah perusahaan tercatat semakin banyak.

"Saya selalu meng-encourage kapan [perusahaan tercatat] tembus 1.000, pak," ujar Sri Mulyani pada Jumat (30/12/2022).

BEI mencatat bahwa masih terdapat 49 perusahaan di antrean penawaran saham umum saham (pipeline IPO). Sri Mulyani pun mendorong agar perusahaan-perusahaan itu segera menawarkan sahamnya kepada publik dan BEI menjaring perusahaan-perusahaan lainnya.

"Jadi tadi yang di pipeline masih 40 berapa, saya rasa harus di-encourage terus. Saya rasa masih akan bisa kita tingkatkan terus," kata Sri Mulyani.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut bahwa jumlah IPO tahun ini menjadi yang terbanyak sejak swastanisasi BEI pada 1992. Bukan hanya itu, pertumbuhan IPO di Indonesia ternyata menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara (Asean).

"Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asean dalam lima tahun terakhir," ujar Iman, Jumat (30/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper