Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Antimo, Phapros (PEHA) Siapkan Strategi Usai PPKM

PT Phapros Tbk. (PEHA) sebagai produsen antimo mencatatkan pertumbuhan penjualan dan menyiapkan strategi pada 2023 selepas PPKM.
PT Pharpos Tbk. (PEHA) sebagai produsen antimo mencatatkan pertumbuhan penjualan dan menyiapkan strategi pada 2023 selepas PPKM. /UGM
PT Pharpos Tbk. (PEHA) sebagai produsen antimo mencatatkan pertumbuhan penjualan dan menyiapkan strategi pada 2023 selepas PPKM. /UGM

Bisnis.com, JAKARTA - Sinyal pemerintah memberhentikan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun menjadi angin segar bagi emiten produsen antimo, PT Phapros Tbk. (PEHA) untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan peningkatan sektor transportasi dan pariwisata.

Corporate Secretary PEHA Zahmilia Akbar mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik sinyal pemberhentian PPKM tersebut.

"Tentu kita senang dong, penjualan Antimo kan jadi naik karena orang-orang akan lebih banyak berpergian," katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Selasa (27/12/2022).

Direktur Utama PEHA Hadi Kardoko juga mengungkapkan jika industri farmasi merupakan sektor yang mendapatkan dampaak positif dari menggeliatnya sektor pariwisata. Di 2022 saja, Antimo yang menjadi produk unggulan PEHA mencatatkan pertumbuhan positif.

"Kuartal III/2022, Antimo dan dan produk turunannya tumbuh diantas 130 persen dan kami optimis penjualannya akan meningkat di Desember saat momen nataru," katanya.

Selain itu, PEHA juga menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai dua digit, namun PEHA tidak merincikan angka target 2023 tersebut. Pun juga di 2023, PEHA akan menambah 2 negara tujuan ekspor yakni Afrika dan negara kawasan ASEAN.

Seiring dengan target tersebut, beberapa strategi disiapkan guna memitigasi segala tantangan kedepan seperti kenaikan harga bahan baku utama yang sebagian besar merupakan produk impor.

"Penguatan supply chain, perjanjian long term dengan sumber pembelian bahan baku, misal 1 dan 2 tahun ke depan dengan bahan baku one price atau single price. Selain itu juga karena ada tantangan dari Eropa, kami menyiapkan sumber alternatif," imbuh Zahmilia.

Zahmilia menambahkan jika tahun depan pihaknya juga akan melakukan rebranding beberapa prouduk seperti komunikasi iklan dan kemasannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper