Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik taipan Low Tuck Kwong menutup perdagangan dengan naik 2.000 poin atau 10,77 persen ke level Rp20.575 per saham. Harga ini merupakan rekor harga penutupan tertinggi saham BYAN sepanjang masa atau all time high.
Peningkatan harga saham ini turut menambah pundi-pundi kekayaan Low Tuck Kwong. Dalam data Forbes real time billionaires, kekayaan Low Tuck Kwong hari ini saja telah bertambah 10,39 persen atau sebesar US$2,6 miliar. Jumlah itu setara dengan Rp40,65 triliun jika menggunakan nilai tukar hari ini Rp15.636 per dolar AS
Saat ini, total kekayaan bersih Low Tuck Kwong meningkat menjadi US$27,8 miliar atau setara Rp434 triliun (kurs Jisdor Rp15.636 per dolar AS). Jumlah kekayaan ini membuat Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya urutan 48 di dunia.
Adapun peningkatan saham BYAN ini turut membuat kapitalisasi pasar BYAN meningkat menjadi Rp685,8 triliun. BYAN menjadi saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi ketiga di BEI, setelah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp1.057 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp747,19 triliun.
Sepanjang tahun berjalan, saham BYAN tercatat telah menguat 662,04 persen, dan dengan penguatan sebanyak 120,8 persen dalam sebulan terakhir.
Dengan peningkatan saham BYAN tersebut, masih terbuka kemungkinan bagi Low Tuck Kwong untuk menambah pundi-pundi kekayaannya.
Baca Juga
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (26/12/2022), Low Tuck Kwong kembali membeli saham BYAN sebanyak 387.900 saham pada 19-23 Desember 2022.
Low Tuck Kwong membeli saham BYAN pada harga Rp16.983,76 per lembar. Dengan demikian, Low Tuck Kwong mengeluarkan dana sekitar Rp6,58 miliar dalam pembelian saham ini.
Setelah pembelian ini, kepemilikan saham Low Tuck Kwong di BYAN meningkat dari 20.312.387.470 miliar saham atau 60,94 saham, menjadi 20.312.775.370 saham atau 60,94 persen.