Bisnis.com, JAKARTA - PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) telah melakukan pemecahan saham (stock split) dan diperdagangkan dengan harga baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi pada laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/12/2022), manajemen BEBS melaporkan telah resmi merampungkan pelaksanakan stock split dengan rasio 1:5.
Sebelum pemecahan, nilai nominal saham sebanyak 9 miliar dengan nominal Rp50 per saham. Selanjutnya, setelah dipecah saham BEBS menjadi sebanyak 45 miliar dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi berlaku mulai hari ini, Jumat (23/12/2022).
Dalam pengumuman terpisah, BEI menyatakan penyesuaian harga teoretis, jumlah saham hasil stock split, dan perubahan parameter saham BEBS dalam JATS telah dilaksanakan pada Rabu (21/12/2022) kemarin.
BEI memaparkan harga saham BEBS pada saat akhir cum di pasar reguler dengan nilai nominal lama Rp 50 per saham tanggal 20 Desember 2022, tercatat pada harga Rp3.680.
Baca Juga
Dengan demikian harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan perhitungan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia dan indeks harga saham (IHS) individual BEBS dengan nilai nominal baru Rp10 per saham menjadi Rp736.
Selanjutnya, harga teoretis saham BEBS yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 Desember 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp735.
Sementara itu, penyesuaian harga dasar untuk perhitungan IHS individual saham BEBS ditetapkan pada Rp19.973. Harga tersebut didapatkan berdasarkan perhitungan harga saham dengan nominal baru dibagi harga saham dengan nominal lama dikalikan 100.
Berdasarkan data RTI pada penutupan perdagangan hari ini pukul 15.00 WIB, harga saham BEBS terpantau naik 3,90 persen atau naik 30 poin ke level Rp800. Adapun saham diperdagangkan pada rentang Rp765 -- Rp805.
Total volume saham yang ditransaksikan sebanyak 82 juta saham dengan nilai transaksi Rp64,45 miliar. Saham tersebut ditransaksikan sebanyak 1.378 kali. Adapun kapitalisasi pasar tercatat Rp36 triliun.