Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diperkirakan akan kembali melemah, simak penyebabnya.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan dibuka berfluktuatif untuk pada Senin (5/12/2022). Akan tetapi besar kemungkinan rupiah ditutup pada rentang Rp15.400 hingga Rp15.470.
Mata uang rupiah ditutup menguat ke level Rp15.425 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/12/2022) di tengah pelemahan indeks dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 137 poin atau 0,88 persen ke Rp15.425,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,17 persen ke 104,54.
Mata uang Garuda ditutup perkasa bersama mayoritas mata uang di Asia seperti peso Filipina 0,69 persen, yen Jepang menguat 0,41 persen, dolar Taiwan 0,30 persen, ringgit Malaysia 0,29 persen, baht Thailand 0,16 persen, yuan Cina 0,13 persen, dan dolar Singapura 0,07 persen.
Won Korea Selatan menjadi satu-satunya mata uang kawasan Asia yang melemah dengan turun 0,06 persen pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Ibrahim Assuaibi mengatakan rasa hati-hati pelaku pasar muncul jelang rilisnya data upah Amerika Serikat. Data ini diperkirakan mempengaruhi kebijakan moneter meski Federal Reserve telah memberi sinyal dovish yang mendorong dolar ke level terendah dalam tiga bulan.
The Fed juga telah membuat skenario positif untuk aset yang digerakkan oleh risiko dengan menetapkan kenaikan mata uang regional. Hal ini juga menandai adanya kenaikan suku bunga yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang.
Ibrahim mengatakan fokus pasar sekarang adalah pada data non-farm payrolls AS yang akan rilis hari ini. Data tersebut diharapkan dapat menunjukkan pasar pekerjaan AS sedikit mendingin di bulan November.
“The Fed juga menargetkan pendinginan di pasar tenaga kerja sebagai bagian dari langkah-langkahnya terhadap inflasi tahun ini,” pungkas Ibrahim.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,46 persen atau 32,3 poin ke level 6.987,32 pada perdagangan Senin (5/12/2022). Saham teknologi seperti NINE, GOTO, hingga bank digital seperti BBYB menjadi saham yang turun paling dalam pada perdagangan hari ini.
Tim riset MIFX menyatakan nilai tukar EURUSD berpeluang bergerak naik pada Senin (5/12/2022) di tengah outlook melemahnya dolar AS serta meredanya kekhawatiran penyebaran virus Covid di Tiongkok yang memulihkan permintaan aset berisiko. Fokus pasar pada hari ini akan tertuju ke data ekonomi Jerman dan zona euro.
Adapun pelemahan dolar AS yang dipicu oleh pernyataan pejabat Federal Reserve AS yang cenderung dovish dengan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan lebih lambat.