Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp15.425

Rupiah ditutup menguat 137 poin atau 0,88 persen ke Rp15.425,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,17 persen ke 104,54.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup menguat ke level Rp15.425 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/12/2022) di tengah pelemahan indeks dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 137 poin atau 0,88 persen ke Rp15.425,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,17 persen ke 104,54.

Mata uang Garuda ditutup perkasa bersama mayoritas mata uang di Asia seperti peso Filipina 0,69 persen, yen Jepang menguat 0,41 persen, dolar Taiwan 0,30 persen, ringgit Malaysia 0,29 persen, baht Thailand 0,16 persen, yuan Cina 0,13 persen, dan dolar Singapura 0,07 persen.

Won Korea Selatan menjadi satu-satunya mata uang kawasan Asia yang melemah dengan turun 0,06 persen pada perdagangan hari ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rasa hati-hati pelaku pasar muncul jelang rilisnya data upah Amerika Serikat. Data ini diperkirakan mempengaruhi kebijakan moneter meski Federal Reserve telah memberi sinyal dovish yang mendorong dolar ke level terendah dalam tiga bulan.

The Fed juga telah membuat skenario positif untuk aset yang digerakkan oleh risiko dengan menetapkan kenaikan mata uang regional. Hal ini juga menandai adanya kenaikan suku bunga yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang.

Ibrahim mengatakan fokus pasar sekarang adalah pada data non-farm payrolls AS yang akan rilis hari ini. Data tersebut diharapkan dapat menunjukkan pasar pekerjaan AS sedikit mendingin di bulan November.

“The Fed juga menargetkan pendinginan di pasar tenaga kerja sebagai bagian dari langkah-langkahnya terhadap inflasi tahun ini,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Jumat (2/12/2022).

Meski demikian, Chairman The Fed Jerome Powell memperingatkan suku bunga AS dapat mencapai puncak dari perkiraan. Terlebih lagi jika inflasi di AS masih tetap tinggi.

Data inflasi PCE sebagai pengukur tekanan harga andalan the Fed tercatat stabil di tingkat tahunan 6 persen untuk bulan Oktober. Data pada Kamis (1/12/2022), juga menunjukkan angka masih jauh di atas target 2 persen the Fed.

Dari dalam negeri, para pelaku pasar merespon positif data inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2022. Data menunjukkan inflasi mencapai 5,42 persen secara year-on-year (yoy).

“Hasil polling juga memperkirakan inflasi secara tahunan (yoy) akan menembus 5,54 persen pada bulan ini. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan merangkak naik menjadi 3,45 persen pada November (yoy) dibandingkan 3,31 persen pada Oktober,” ujar Ibrahim.

Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan pemerintah terus meyakinkan pasar bahwa perekonomian Indonesia dalam tren positif dan tumbuh kuat. Hal ini membuat optimisme proses pemulihan ekonomi terus terjaga, mesk pemerintah perlu waspada terhadap ancaman risiko global.

Tren positif tercermin dari data pertumbuhan perekonomian nasional yang di atas 5 persen selama 4 triwulan berturut-turut. Sementara risiko global yang perlu diwaspadai adalah faktor geopolitik, dan penerapan zero-covid-policy di Cina yang memperlambat perekonomian negara itu. Risiko global lainnya adalah dampak pengetatan kebijakan moneter di negara maju untuk pengendalian inflasi.

Ibrahim memproyeksikan Rupiah dibuka berfluktuatif untuk Senin pekan depan. Namun, ia mengatakan rupiah ditutup pada rentang Rp15.400 hingga Rp15.470.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper