Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan Guardian dan IKEA, PT Hero Supermarket Tbk. (HERO), mempertimbangkan untuk menambah gerai supermarket dengan merek Hero miliknya. Prospek belanja di segmen menengah ke atas dinilai bakal positif pada tahun depan.
Sebagaimana diketahui, HERO sebelumnya memutuskan untuk menghentikan operasional merek Giant secara total per 31 Juli 2021. Hero Supermarket memutuskan untuk fokus pada merek-merek lainnya yakni IKEA, Guardian, dan Hero.
“Target Hero pada 2022 adalah memperbaiki pondasi dan struktur bisnis sehingga tahun ini sudah bisa menghasilkan kinerja positif. Karena itu pada 2023 memang punya rencana, tidak menutup kemungkinan, untuk menambah gerai,” kata Direktur Hero Supermarket Hendy dalam paparan publik, Senin (5/12/2022).
Hendy tidak memerinci rencana tambahan gerai pada 2023. Meski demikian, dia memandang tahun depan memberikan peluang bisnis yang cukup positif bagi ritel segmen supermarket.
“Selalu ada tantangan di setiap tahun. Hanya saja dari sudut pandang kami tetap ada peluang, termasuk di 2023. Terlebih Hero memiliki segmen di kelas menengah ke atas yang prospeknya tumbuh terus ke depan,” katanya.
Sementara untuk merek IKEA, Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall belum membocorkan rencana tambahan gerai. Namun dia memastikan perseroan akan fokus untuk mempermudah akses konsumen pada ritel produk rumah tangga tersebut.
Baca Juga
Sampai akhir 2022, total gerai IKEA yang akan dioperasikan berjumlah 7 unit. Hero Supermarket telah menambah satu gerai baru IKEA di Mall Taman Anggrek, Jakarta dan dalam waktu dekat akan membuka toko pertamanya di Surabaya.
“Dalam waktu dekat kami akan membuka gerai baru di Surabaya sehingga total gerai yang beroperasi sampai akhir tahun berjumlah tujuh. Mengenai rencana ekspansi akan kami sampaikan ketika rencana penambahan 2022 telah terealisasi,” katanya.
Patrik sebelumnya melaporkan penjualan IKEA tumbuh solid dalam sembilan bulan pertama 2022 karena pembukaan toko-toko baru pada 2021. IKEA membukukan peningkatan pertumbuhan penjualan like-for-like pada kuartal ketiga dibandingkan dengan semester pertama di mana toko-toko diuntungkan dari peningkatan jumlah kunjungan pelanggan dan pelonggaran pembatasan.