Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan Guardian dan IKEA, PT Hero Supermarket Tbk. (HERO), menekan rugi bersih selama periode sembilan bulan 2022. Capaian tersebut dipicu oleh sejumlah langkah yang ditempuh perseroan.
HERO sempat melaporkan rugi periode berjalan sebesar Rp747,43 miliar pada Januari—September 2021. Namun pada akhir September 2021, kerugian berada di posisi Rp85,41 miliar.
Direktur Hero Supermarket Alfredo Chandra menjelaskan penurunan rugi disebabkan oleh naiknya margin, seiring dengan meningkatnya kontribusi penjualan dari merek Guardian dan IKEA.
Di kuartal III/2022, laba bersih HERO mencapai Rp28,36 miliar, naik dari posisi rugi Rp46,34 miliar di kuartal II/2022 meskipun pendapatan secara kuartalan mengalami penurunan dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,08 triliun.
“Kami juga melakukan kontrol dari sisi belanja. Total pengeluaran kami per September 2022 naik 18 persen secara tahunan, kenaikan ini lebih rendah daripada kenaikan pendapatan yang mencapai 30,59 persen secara tahunan,” kata Alfredo dalam paparan publik daring, Senin (5/12/2022).
Penurunan rugi juga disumbang oleh naiknya laba yang diterima Hero Supermarket dari pelepasan aset. Selama Januari—September 2022, HERO telah melakukan divestasi pada satu aset dalam bentuk properti.
Baca Juga
“Kami memastikan akan memakai dana yang diperoleh dengan penuh tanggung jawab untuk mendukung investasi dan inisiatif pertumbuhan bisnis ke depan,” tambahnya.
Pada Oktober 2022, HERO mengumumkan rencana divestasi aset berupa tanah, bangunan, serta aset dalam bangunan kepada pihak ketiga. Aset yang dilepas adalah tanah seluas 11.240 meter persegi, dengan luas bangunan yang terdiri atas 2 lantai adalah 12.406 meter persegi yang berlokasi di di Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Aset tersebut dijual kepada PT Okabe Hardware Indonesia dengan nilai transaksi ditetapkan di harga Rp200 miliar. Nilai divestasi tersebut telah mengacu pada pendapat kewajaran terhadap transaksi yang penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan.
Manajemen HERO menjelaskan divestasi aset tanah dan bangunan dilakukan karena sejumlah alasan bisnis. Hero Supermarket menyebutkan penerimaan dana tunai dari pelepasan aset akan mengurangi leverage dan memperkuat posisi keuangan.