Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peritel PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dan PT DFI Retail Nusantara Tbk. (HERO) telah menjalankan rebranding pada tahun ini dengan mengubah nama perusahaan. Namun, laju saham kedua emiten berbeda arah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ACES telah menguat 11,19% sepanjang 2024 berjalan (year to date/ytd) hingga ditutup pada perdagangan Selasa (24/12/2024) ke level Rp795 per lembar.
Sementara, harga saham HERO jeblok 36,87% sepanjang 2024 berjalan ke level Rp565 per lembar pada penutupan perdagangan terakhir.
Padahal, kinerja keuangan kedua emiten sama-sama kinclong. ACES telah meraup laba Rp365,76 miliar pada semester I/2024, tumbuh 20,94% secara tahunan (year on year/yoy). ACES juga telah meraup pendapatan Rp4,05 triliun pada kuartal II/2024, tumbuh 13,94% yoy.
HERO juga telah membukukan lonjakan laba tahun berjalan hingga 846,57% yoy di sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Pendapatan bersih HERO selama sembilan bulan pertama 2024 tercatat naik 2,67% secara tahunan dari Rp3,29 triliun menjadi Rp3,38 triliun.
Tim Riset Samuel Sekuritas menilai ACES memiliki keunggulan dari sisi fundamental kinerja penjualan yang positif. Penjualan atau same store sales growth (SSSG) ACES telah tumbuh 6% sampai November 2024.
Baca Juga
"Kinerja positif di seluruh wilayah ACES didukung oleh permintaan yang kuat untuk peralatan rumah tangga, barang-barang listrik, dan lainnya menjelang perayaan akhir tahun," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas pada beberapa waktu lalu.
Samuel Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk ACES dengan target harga mencapai Rp1.045 per lembar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan upaya rebranding dan diversifikasi memang akan diapresiasi investor. "Tentunya juga ini turut memengaruhi kinerja bottom line yang bagus," ujarnya kepada Bisnis.
Namun, ia hanya fokus menyoroti emiten ACES. Menurutnya, ACES potensial karena akan mendapatkan dorongan dari pertumbuhan konsumsi domestik. "Ini akan memengaruhi kinerja penjualan dan laba," ujarnya.
Nafan merekomendasikan accumulative buy untuk ACES dengan target harga terdekat mencapai Rp860 per lembar.
Strategi Rebranding
ACES dan HERO memang telah menjalankan upaya rebranding pada tahun ini. HERO mengganti nama perusahaan dari sebelumnya PT Hero Supermarket Tbk. menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk.
Presiden Direktur DFI Retail Nusantara Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan penggantian nama dilakukan karena HERO sudah melakukan divestasi segmen bisnis Hero Supermarket ke PT Hero Ritel Nusantara (HRN).
"Sehingga kami pakai nama DFI Retail Nusantara. Karena nusantara itu kami lokal, beroperasi di sini [Indonesia], DFI itu nama grup kami," katanya setelah acara public expose pada beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, pada 2021, HERO memutuskan untuk menutup bidang usaha Giant yang terdiri dari toko hipermarket dan supermarket. Berakhirnya operasional Giant disusul dengan pelepasan segmen bisnis Hero Supermarket ke pihak afiliasi yakni HRN pada Juni 2024.
Berdasarkan catatan dalam laporan keuangan perusahaan, HERO juga setuju untuk menyewakan beberapa toko, pusat distribusi, dan ruang kantor kepada HRN, serta menyediakan beberapa layanan transisi termasuk akuntansi dan keuangan, pengadaan, pajak, dan layanan teknologi informasi ke HRN. Adapun nilai untuk transaksi ini adalah Rp135 miliar dan tidak termasuk pajak yang berlaku.
Adapun, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) HERO pada awal bulan ini (4/12/2024), perseroan mengumumkan langkah yang akan ditempuh ke depan setelah mengganti nama. Perseroan akan memfokuskan pada segmen bisnis Guardian dan IKEA.
Sementara, ACES juga telah mengubah nama perusahaan dari sebelumnya PT Ace Hardware menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia. Pergantian nama itu telah disetujui dalam RUPSLB ACES pada 7 Juni 2024 lalu.
Pergantian nama dilakukan ACES seiring dengan berakhirnya lisensi ACE Hardware di Indonesia. Sebagaimana diketahui, ACES telah menjalankan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware International Holdings sejak 1996. Perjanjian lisensi dalam kurun waktu 15 tahun itu kemudian diperpanjang.
Dalam perjalanannya, pada 19 Januari 2010, perusahaan kembali memperpanjang jangka waktu lisensi sampai dengan 31 Desember 2024 alias akhir tahun ini. Namun, ACES tidak lagi melanjutkan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware dan akan berhenti memakai merek ACE Hardware lagi pada tahun depan.
ACES juga telah meluncurkan logo baru perusahaan yang berbeda dengan yang sebelumnya dipakai oleh ACE Hardware di AS. Seiring dengan lepasnya lisensi ACE Hardware, ACES juga akan meluncurkan merek baru pada 2025.
"Kami sangat yakin bahwa persiapan matang yang sedang kami upayakan ini mampu mempertahankan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, mempertahankan daya saing yang kuat di industri ritel, semakin relevan dengan kebutuhan setiap pelanggan, serta memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Aspirasi Hidup Indonesia Gregory S. Widjaja dalam keterangan tertulis pada Agustus lalu (27/8/2024).
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.