Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana campuran tercatat masih menjadi instrumen yang mencatatkan return tertinggi sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan laporan Infovesta Utama yang dikutip pada Senin (28/11/2022), reksa dana campuran mencatatkan return sebesar 4,27 persen secara year-to-date (ytd) hingga 25 November 2022. Kinerja tersebut berada di atas reksa dana pasar uang yang mencatatkan pertumbuhan 2,37 persen.
Sementara itu, reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap masing–masing mencatatkan return sebesar 1,14 persen dan 0,63 persen ytd.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan pertumbuhan kinerja reksa dana campuran utamanya didorong oleh kinerja pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mampu menguat sekitar 6,9 persen sepanjang tahun berjalan, sehingga turut mengerek naik reksa dana ini.
“Pasar obligasi memang sempat menekan kinerja reksa dana campuran. Tetapi, kami lihat 2 bulan terakhir sudah lebih baik dan di reksa dana pendapatan tetap pun juga sudah positif return nya,” jelas Wawan saat dihubungi Bisnis Senin (28/11/2022).
Wawan melanjutkan, kinerja reksa dana campuran masih dapat menguat hingga akhir tahun ini. Infovesta menargetkan return reksa dana campuran pada akhir 2022 berada di kisaran 4 persen hingga 5 persen.
Baca Juga
Tren ini juga diyakini akan berlanjut sepanjang tahun 2023 mendatang. Menurut Wawan, prospek kinerja reksa dana akan didukung oleh kelanjutan pertumbuhan ekonomi yang optimal serta peningkatan konsumsi masyarakat yang ditopang oleh tahun politik.
“Kami memperkirakan reksa dana campuran bisa mencatatkan return 7 persen–8 persen untuk tahun 2023,” lanjutnya.
Adapun, Wawan merekomendasikan reksa dana campuran untuk investor jangka menengah atau sekitar 3 tahun. Investor dapat memilih reksa dana campuran yang alokasi asetnya moderat baik pada saham maupun surat utang.