Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) berencana melakukan penerbitan surat utang dalam Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra dengan target dana yang dihimpun senilai Rp2 triliun.
Dalam keterangan resminya, emiten berkode saham BALI ini menyampaikan akan menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I tahun 2022 dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar.
"Dalam rangka penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini, perseroan akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra tahap I tahun 2022 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp500 miliar," tulis manajemen Bali Towerindo, Rabu (23/11/2022).
Manajemen BALI melanjutkan, sukuk ini terdiri dari 3 seri, yakni Seri A dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar 7,375 persen sampai 7,875 persen, bertenor 370 hari sejak tanggal emisi.
Lalu Seri B dengan dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar 9,75 persen sampai 10,25 persen, bertenor 3 tahun sejak tanggal emisi.
Terakhir Seri C dengan dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar 10,25 persen sampai 10,75 persen. Seri ini memiliki jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Baca Juga
Direktur Utama Bali Towerindo Sentra, Tbk Jap Owen Ronadhi mengatakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja.
Rinciannya, seluruh dana hasil penawaran umum sukuk ijarah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebesar 70 persen untuk kebutuhan belanja modal BALI.
Belanja modal tersebut 70 persen untuk untuk investasi pembangunan dan perluasan jaringan kabel serat optik Perseroan berupa jaringan Fiber to the X (FTTX) pada segmen Corporate, Retail (Residential) dan Government.
Pembangunan dan perluasan tersebut meliputi material dan jasa penarikan kabel, instalasi perangkat ke pelanggan, perangkat-perangkat di antaranya Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Terminal (ONT), Fiber Access Terminal (FAT), Fiber Distribution Terminal (FDT), access point, dan perangkat pendukung jaringan kabel serat optik lainnya.
Lalu 30 persen digunakan untuk investasi pembangunan dan upgrade menara telekomunikasi jenis Microcell Pole (MCP) berikut jaringan serat optik yang menghubungkan menara-menara telekomunikasi milik Perseroan di Jabodetabek, pulau Jawa dan Bali.
Sementara itu, sisanya akan dipergunakan untuk modal kerja, dengan modal kerja BALI yang dimaksud adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasional BALI sehari-hari seperti biaya operasional dan perawatan jaringan dan biaya marketing dan sales sehubungan dengan akuisisi pelanggan.
Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan yakni PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Adapun penjamin emisi akan ditentukan kemudian. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) ditunjuk menjadi Wali Amanat.
Dalam rangka penerbitan Sukuk Ijarah ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA-(sy) dan juga dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) yakni A-(idn) (sy) atau Single A Minus Syariah.
Berikut jadwal penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Tahap I Tahun 2022:
Masa penawaran awal: 22 November-2 Desember 2022
Perkiraan tanggal efektif: 8 Desember 2022
Perkiraan masa penawaran umum: 12–13 Desember 2022
Perkiraan tanggal penjatahan: 14 Desember 2022
Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan: 16 Desember 2022
Perkiraan tanggal distribusi sukuk ijarah secara elektronik: 16 Desember 2022
Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 19 Desember 2022