Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) mencetak peningkatan pendapatan dan laba bersih selama semester I/2022.
Emiten berkode saham BALI ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp489,8 miliar selama semester I/2022. Pendapatan usaha ini meningkat 10,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp443,2 miliar.
Pendapatan usaha perseroan ini ditopang dari pendapatan menara dan jaringan sebesar Rp278,19 miliar, dan pendapatan komunikasi data, internet, dan televisi kabel sebesar Rp211,6 miliar.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan BALI ditopang oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp116,2 miliar, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Rp73 miliar, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp63 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp45 miliar.
Kemudian dari PT Jelajah Data Semesta sebesar Rp40 miliar, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebesar Rp30,8 miliar, Unit Pengelola Jakarta Smart City Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp3,1 miliar, dan lain-lain sebesar Rp105,6 miliar.
Meningkatnya pendapatan BALI juga turut membuat beban pokok pendapatan BALI meningkat menjadi Rp210 miliar, dari Rp193,2 miliar atau naik 8,70 persen secara tahunan.
Baca Juga
Meski demikian, BALI tercatat masih mampu mencetak laba bruto sebesar Rp279,8 miliar, naik 11,93 persen dibanding semester I/2021 yang sebesar Rp250 miliar.
Laba bersih BALI juga tercatat meningkat sepanjang semester I/2022 menjadi Rp102,5 miliar, naik 21 persen dibandingkan semester I/2021 sebesar Rp84,7 miliar.
Adapun sepanjang enam bulan pertama 2022, jumlah aset BALI tercatat sebesar Rp5,05 triliun, naik dari akhir 2021 yang sebesar Rp5 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas BALI tercatat turun menjadi Rp2,59 triliun di 30 Juni 2022, dari Rp2,64 triliun di 31 Desember 2021. Jumlah ekuitas BALI tercatat naik dari Rp2,3 triliun di akhir Desember 2021, menjadi Rp2,4 triliun di akhir Juni 2022.