Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan GOTO di Bank Jago (ARTO) Anjlok 58 Persen Jadi Rp19,57 Triliun

GOTO tercatat mengempit 21,40 persen saham ARTO melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay).
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai wajar kepemilikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di PT Bank Jago Tbk. (ARTO) turun 58,80 persen menjadi Rp19,57 triliun per September 2022 dari sebelumnya Rp47,51 triliun pada 31 Desember 2021.

Penurunan investasi GOTO ini sejalan dengan terkoreksinya saham ARTO. Apalagi saham ARTO terpantau anjlok sebesar 64,38 persen secara year-to-date (ytd).

GOTO tercatat mengempit 21,40 persen saham ARTO melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay). Pada Maret 2021, Bank Jago menerbitkan 3 miliar saham baru dan GoPay memiliki hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli 664,8 juta saham di antaranya.

Namun, GoPay hanya mengakuisisi 560 juta saham dengan imbalan sebesar Rp1,31 triliun. Sebagai akibatnya, kepemilikan GOTO atas ARTO terdilusi dari 22,16 persen menjadi 21,40 persen. Keuntungan yang diakui GOTO dari transaksi tersebut adalah sebesar Rp160,30 miliar.

Adapun investasi GOTO pada sejumlah entitas menjadi salah satu sumber kerugian hingga kuartal III/2022. Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Selasa (22/11/2022), rugi penurunan nilai investasi GOTO pada entitas asosiasi mencapai Rp287,65 miliar. Nilai tersebut berbalik dari laba sebesar Rp92,36 miliar tahun lalu.

Secara keseluruhan, GOTO mencetak rugi periode berjalan sebesar Rp20,9 triliun hingga kuartal III/2022. Kerugian tersebut membengkak dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,25 triliun.

Ke depan, GOTO berencana terus meninjau peluang divestasi dari portofolio aset perseroan.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan GOTO selalu meninjau peluang untuk meningkatkan posisi neraca perseroan.

"Misalnya, kami telah disiplin dengan divestasi karena kami terus meninjau peluang divestasi dari portofolio aset tidak lancar kami," kata Andre, dalam earning calls GOTO, Senin (21/11/2022).

Sebagai informasi, hingga 30 September 2022 GOTO mencatatkan keuntungan pelepasan investasi dan dilusi investasi atas entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp34,2 miliar.

Lebih lanjut, Andre menjelaskan dengan margin kontribusi yang tumbuh, GOTO berada dalam posisi yang kuat untuk mengakselerasi titik impas margin kontribusi grup dan per segmen lebih cepat satu atau dua kuartal dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper