Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) berencana menerbitkan surat utang senilai total Rp3,9 triliun sebagai bagian dari penawaran umum berkelanjutan IV tahun 2022.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Wiwi Suprihatno mengatakan saat ini Waskita tengah dalam proses mendapatkan dukungan fiskal dari pemerintah melalui Kementerian Keuangan, untuk mendapatkan penjaminan dalam rangka menerbitkan obligasi sukuk IV/2022.
Menurutnya, proses ini tengah berjalan dan Waskita Karya masih menunggu izin prinsip dari Kementerian Keuangan untuk penjaminan.
"Kenapa? Di tengah kondisi makro yang cukup challenging ini peringkat Waskita masih bbb stable. Sehingga kalau kami melakukan obligasi tanpa penjaminan, akan berdampak ke suku bunga yang lebih tinggi," kata Wiwi dalam konferensi pers Waskita Karya, Senin (14/11/2022).
Wiwi melanjutkan, penjaminan pemerintah diharapkan akan memperbaiki pemeringkatan emiten berkode saham WSKT ini untuk mendapatkan suku bunga obligasi yang lebih rendah.
"Ini tentunya kami lakukan dalam proses sampai akhir tahun atau awal tahun secara timeline," tutur dia.
Baca Juga
Dia menjelaskan, surat utang senilai Rp3,9 triliun ini terdiri dari obligasi konvensional dan sukuk. Penerbitan sukuk akan dilakukan dengan emisi Rp1 triliun, dan sisanya dalam bentuk obligasi konvensional. Surat utang tersebut akan diterbitkan dalam bentuk rupiah.
Adapun untuk penggunaannya, sebanyak Rp3,4 triliun akan digunakan WSKT untuk pendanaan kembali (refinancing) obligasi WSKT yang akan jatuh tempo tahun depan.
"Sebesar Rp500 miliar untuk modal kerja penyelesaian proyek-proyek kami," ujar Wiwi.