Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Tinggi Kontrak IKN BUMN Karya: PTPP, WSKT, ADHI & WIKA

PTPP mengantongi nilai kontrak Rp2,9 triliun dari IKN, kemudian menyusul WSKT sebesar Rp2,55 triliun, ADHI sebanyak Rp1,4 triliun, dan WIKA Rp1,1 triliun.
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengumumkan nilai kontrak di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp2,55 triliun. Nilai tersebut makin mendekati nilai kontrak kompetitornya yakni PT PP (Persero) Tbk, dan telah melampaui perolehan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), serta PT Adhi Karya Tbk. (ADHI).

Emiten bersandi WSKT ini baru saja memenangkan satu proyek lagi di IKN. Kali ini proyek yang akan dibangun adalah Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 triliun.

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho menyampaikan dengan dimenangkannya tender proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan ini, maka sampai saat ini Waskita telah memenangkan tender proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp2,55 triliun.

Sebelumnya, Waskita juga telah memenangkan 2 tender proyek yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung–Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar.

"Dari pengalaman yang Perseroan miliki, kami yakin dapat mengerjakan proyek ini dengan tepat mutu dan tepat waktu sesuai yang tertuang dalam kontrak,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2022).

Sementara itu, kompetitor BUMN karya lain juga mencatatkan nilai kontrak dari IKN dengan nilai jumbo hingga saat ini. PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), menjadi emiten karya dengan nilai kontrak tertinggi dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan nilai total Rp2,9 triliun.

Baru-baru ini PTPP menambahkan dua kontrak baru di Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. PTPP menjadi leader konsorsium dalam pekerjaan dua proyek ini dengan masing-masing porsi sebesar 55 persen.

Dua proyek tersebut adalah Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp1,56 triliun serta Pembangunan Bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp1,34 triliun.

Bakhtiyar Efendi, Corporate Secretary PTPP menjelaskan dengan bertambahnya dua proyek ini, PTPP telah mendapatkan total enam proyek senilai Rp2,9 triliun dan menjadi kontraktor dengan perolehan nilai kontrak terbanyak di IKN saat ini.

"Tentunya kami akan memberikan kualitas terbaik sesuai trademark PP dengan mengedepankan inovasi, teknologi dan keselamatan di setiap proyek yang kami jalankan," paparnya.

Sebelumnya, PTPP telah mendapatkan empat proyek pembangunan di IKN dengan total nilai Rp1,47 triliun. Keempat proyek tersebut adalah Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau–SP Tempadung senilai Rp687,7 miliar, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat senilai Rp423,8 miliar, Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 1 senilai Rp83,2 miliar dan Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 2 senilai Rp280,2 miliar.

Perolehan kontrak baru PTPP hingga saat ini tercatat di Rp19,3 triliun dan naik sebesar 33,5 persen dibandingkan dengan perolehan kontrak baru di bulan Oktober 2021.

“Saat ini perseroan masih berpartisipasi dalam beberapa lelang proyek di IKN. Kami optimis dapat meraih proyek lainnya sesuai dengan target perseroan,” ujar Bakhtiyar.

Adapun, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menerangkan kontrak baru sebesar Rp1,1 triliun berasal dari proyek IKN per September 2022. Nilai tersebut terutama berasal dari jalan tol segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung dan bangunan modular untuk rusun pekerja.

"WIKA juga tengah mengikuti sejumlah tender proyek IKN, dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki, kami yakin akan dipercaya untuk memenangkan proyek tersebut sehingga menambah perolehan kontrak baru Perseroan," katanya.

Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanti menjelaskan Pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) telah berkontribusi dalam perolehan kontrak hingga September 2022 dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun.

"Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karang Joang – Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun," urainya.

Selain itu, ADHI juga telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper