Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top Losers Pekan Ini, Ada Produsen Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga (KINO)

Sebanyak 10 saham tercatat masuk ke dalam top losers pekan ini atau saham dengan penurunan paling dalam. Salah satunya produsen cap kaki tiga yaitu KINO.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 saham top losers terpantau mengalami penurunan signifikan sepanjang pekan ini sampai dengan Jumat (4/11/2022). Salah satunya produsen cap kaki tiga yaitu KINO.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada 5 November 2022, PT Asiaplast Industries Tbk. (APLI) memimpin pelemahan dengan turun hingga 27,82 persen dari Rp266 ke Rp192. Selanjutnya, disusul oleh PT Singaraja Putra Tbk. (SINI) yang turun 22,9 persen dari Rp262 ke Rp202.

Kemudian, saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk. (MTWI) turun 21,29 persen dari Rp202 ke Rp159. Menyusul, PT Cialacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) terkoreksi 20,22 persen dari Rp178 ke Rp142.

PT Paninvest Tbk. (PNIN) berada di posisi selanjutnya, turun 18,83 persen dari Rp1.965 ke Rp1.595, dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF) turun 18,05 persen dari Rp665 ke Rp545.

Selanjutnya, saham PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) terkoreksi 18,03 persen dari Rp665 ke Rp545. Saham PT Atlas Resources Tbk. (ARII) juga mengalami penurunan 17,92 persen sepekan dari Rp346 menjadi Rp284.

Adapun, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) juga turun 16,84 persen dari Rp1.930 ke Rp1.605 dan PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) turun 16,59 persen dari Rp2.080 ke Rp1.735.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini ditutup melemah 0,15 persen pada posisi 7.045,52 dari 7.056,04 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar bursa juga menguap sebesar 1,98 persen menjadi Rp9.342,69 triliun dari Rp9.368,32 triliun pada pekan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper