Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Bukukan Rugi Rp1,92 Triliun pada Kuartal III/2022

LPKR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp10,45 triliun atau menurun 13,61 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy)
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melaksanakan Topping Off Ceremony pembangunan Eastern Tower Apartment Embarcadero Bintaro, Tangerang Selatan, pada 18 Januari 2020./LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melaksanakan Topping Off Ceremony pembangunan Eastern Tower Apartment Embarcadero Bintaro, Tangerang Selatan, pada 18 Januari 2020./LPKR

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Lippo yakni, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan pendapatan sebesar Rp10,45 triliun pada kuartal III/2022. Adapun rugi bersih yang dicatatkan LPKR mencapai Rp1,92 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, LPKR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp10,45 triliun atau menurun 13,61 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Sementara itu, pada 2021, LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp12 triliun.

Pendapatan LPKR terdiri dari real estate development, healthcare, dan lifestyle.

Secara rinci, pendapatan dari real estate development menurun 21,62 persen menjadi Rp2,79 triliun, healthcare menurun 2,96 persen menjadi Rp6,93 triliun, dan lifestyle menurun 45,28 persen menjadi Rp822,41 miliar.

Selanjutnya, LPKR mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan dari Rp7,54 triliun menjadi Rp6,13 triliun pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba kotor LPKR menurun 3,31 persen menjadi Rp4,31 triliun dari Rp4,46 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, LPKR mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,92 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat hingga 236 persen dari Rp573,29 triliun.

Sementara itu, jumlah aset LPKR menurun 1,83 persen dari Rp52,08 truliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp51,12 triliun pada kuartal III/2022.

Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 3,58 persen dari Rp29,59 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp30,65 triliun pada 30 September 2022.

Kemudian untuk kas, setara kas, dan cerukan akhir periode terjadi penurunan 42,9 persen dari Rp4,89 triliun menjadi Rp2,79 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper