Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (2/11/2022) sekalipun indeks dolar AS juga mengalami pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 28 poin atau 0,19 persen ke Rp15.655. Sementara itu, indeks dolar AS juga melemah 0,12 persen ke 111,34.
Bersama dengan rupiah, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,04 persen, yuan China melemah 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,11 persen.
Kepala Divisi Riset dan Analis Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan indeks dolar AS melemah dan yield obligasi AS tenor 10 tahun juga menurun pagi ini. Hal tersebut diperkirakan bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
"Tapi penguatan mungkin tidak besar," jelasnya dalam riset, Rabu (2/11/2022).
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.560, dengan potensi resisten di Rp15.630.
Di pasar, spekulasi The Fed bakal mengerem kenaikan suku bunga acuannya mulai memicu pelemahan dolar AS dan pelaku pasar masuk ke aset berisiko.
Tapi di sisi lain, banyak juga yang masih berekspektasi bahwa the Fed belum berhenti menaikan suku bunganya dengan agresif dan ini mendorong penguatan dolar AS. The Fed masih dalam jalur menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin di pekan ini.
"Data inflasi Indonesia bulan Oktober yang melambat dibandingkan bulan sebelumnya mungkin bisa membantu penguatan rupiah hari ini," imbuhnya.