Bisnis.com, JAKARTA - Emiten hijab Aa Gym PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp100 per saham.
ZATA akan melepas sebanyak-banyaknya 1,7 miliar saham atau 20,01 persen dari modal disetor dan ditempatkan dalam IPO ini. Dengan nilai dan jumlah saham yang dilepas tersebut, ZATA diperkirakan akan meraup dana hingga Rp170 miliar dari IPO ini.
Berdasarkan lama resmi e-IPO, dikutip Rabu (2/11/2022), tanggal penawaran umum saham ZATA ini akan berlangsung selama enam hari, yakni mulai dari 2 November hingga 8 November 2022. Setelah itu, ZATA akan melakukan pencatatan saham di BEI pada 10 November 2022.
Manajemen ZATA dalam prospektusnya menjelaskan sekitar 5,91 dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk membayar seluruh kewajiban keuangan ZATA dengan fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap reguler revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO).
Lalu, sekitar 7,49 persen akan digunakan untuk membayar seluruh kewajiban fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap angsuran non-revolving dengan AGRO.
Kemudian, sekitar 17,38 persen akan dilakukan untuk penyetoran modal kerja kepada PT Bersama Dauky Mulya, yang selanjutnya sebanyak 6,34 persen untuk penyewaan toko baru, 3,8 persen untuk renovasi 7 toko baru, dan 7,24 persen untuk modal kerja.
Baca Juga
Lebih lanjut, sisanya sekitar 69,22 persen akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Bersama Zatta Mulya yang sebanyak 23,53 persen digunakan untuk penyewaan toko baru, 14,12 persen untuk renovasi sebanyak 26 toko baru, dan sisanya untuk modal kerja.
Adapun saat ini, saham ZATA digenggam oleh PT Lembur Sadaya Investama (LSI) yang merupakan pengendali sebanyak 91,2 persen, Elidawati sebanyak 5,7 persen, Sukaesih 1,3 persen, Henda Roshenda Noor 0,9 persen, dan Eva Hanura Luziani 0,9 persen.
LSI dimiliki oleh Asep Sulaeman Sabanda dan Fina Nuryanti melalui PT Sabanda Karunia Lestari. Asep Sulaeman Sabanda merupakan pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihya di Subang, Jawa Barat.
Sebelumnya, Asep sudah membawa salah satu perusahaannya yang bergerak di bidang pengolahan kelapa dan produk turunannya, PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Desember 2021. Asep mengendalikan IPPE melalui LSI.