Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi melemah terhadap dolar AS pada Kamis (20/10/2022) meskipun Bank Indonesia (BI) diprediksi menaikkan suku bunga acuan.
Dalam 2 bulan terakhir BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps), untuk memastikan inflasi kembali pada sasaran 2 persen—4 persen pada kuartal III/2022.
Adapun, berdasarkan konsensus Bloomberg, mayoritas ekonom memperkirakan bulan ini BI menaikkan lagi suku bunga acuan dengan kisaran 25 bps—50 bps. BI akan mengumumkan keputusan perihal suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada hari ini, Kamis (20/10/2022).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, mengatakan kondisi nilai tukar dan pasar modal domestik cenderung terkoreksi di tengah sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Atas dasar itu, dia memperkirakan BI menaikkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75 persen.
Dia menjelaskan, keputusan kenaikan suku bunga acuan tersebut diperlukan untuk menjangkar ekspektasi inflasi, khususnya second round effect dari penyesuaian harga BBM pada bulan lalu.
Selain itu, kenaikan suku bunga 50 bps juga untuk mengantisipasi kenaikan pengetatan The Fed yang diperkirakan lebih agresif pada November 2022.
Estimasi senada disampaikan Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, yang berasumsi kenaikan suku bunga 50 bps bertujuan untuk memperkuat rupiah.
Mengutip Bloomberg, pada Rabu (19/10/2022) rupiah ditutup melemah 0,22 persen atau 34,5 poin ke Rp15.498 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS kembali menguat 0,28 persen ke posisi 112,44.
Sejalan dengan rupiah, yuan China terpukul paling dalam melemah 0,30 persen, disusul baht Thailand melemah 0,28 persen, won Korea Selatan melemah 0,27 persen dan peso Filipina melemah 0,27 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan dolar AS naik lebih tinggi, memantul dari level terendah dua minggu, setelah inflasi Inggris melonjak ke level tertinggi 40 tahun dan serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed.
Inflasi Inggris meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, dengan indeks harga konsumen naik menjadi 10,1 persen pada basis tahunan, menyamai level tertinggi 40 tahun yang dicapai pada Juli.
Dari sisi internal, dengan adanya ketidakpastian yang terutama diakibatkan oleh The Perfect Storm, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 berada pada kisaran 2,3 persen - 2,9 persen.
Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2022 yang berada pada kisaran 2,8 persen-3,2 persen. Saat gejolak terjadi Indonesia menjadi titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.
“Titik terang tersebut bisa menambah tingkat kepercayaan pemimpin dunia terhadap perekonomian Indonesia dan ini bisa dibuktikan dari data neraca perdagangan Indonesia (NPI) dibulan September 2022 yang kembali surplus sebesar US$4,99 miliar pada September 2022, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,71 miliar. Sehingga kepercayaan global akan semakin baik dan ini bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2022,” jelasnya dalam riset, Rabu (19/10/2022).
Walaupun kondisi ekonomi Indonesia kemungkinan akan membaik, namun semua pihak untuk tetap berhati-hati dalam menyikapinya dan tetap waspada bahwa resesi di depan mata masih ada.
“Kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen, dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini masih akan tumbuh di atas 5 persen, atau di atas 5,4 persen,” ungkapnya.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp15.470 - Rp15.540 per dolar AS.
Simak pergeraka rupiah hari ini secara live.
Pukul 15.00 WIB, rupiah turun 73,5 poin atau 0,47 persen menjadi Rp15.571,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,23 persen ke level 112,719.
Pukul 14.00 WIB, rupiah turun 73,5 poin atau 0,47 persen menjadi Rp15.571,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,16 persen ke level 112,802.
Pukul 12.02 WIB, rupiah turun 69,5 poin atau 0,45 persen menjadi Rp15.567,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,08 persen ke level 112,892.
Pukul 10.16 WIB, rupiah turun 73,5 poin atai 0,47 persen menjadi Rp15.571,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,05 persen ke level 113,044.
Pukul 09.03 WIB, rupiah ambrol 77 poin atau 0,5 persen menjadi Rp15.575 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,07 persen ke level 113,062.