Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Bukukan Kontrak Baru Rp18,1 Triliun per September 2022

Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satu kontributor perolehan kontrak Adhi Karya hingga September 2022.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp18,1 triliun sampai September 2022. Nilai tersebut meningkat 57,3 persen dibandingkan dengan capaian kontrak pada September 2021.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto dalam siaran pers menyebutkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satu kontributor perolehan kontrak. Sampai September 2022, kontrak dari IKN mencapai Rp1,4 triliun.

"Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang–Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun," kata Farid, Selasa (18/10/2022).

Selain itu, ADHI juga telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang.

Profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan bulan September 2022 meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 90 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 40 persen, gedung sebesar 12 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 48 persen.

"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan bagi ADHI,” tambahnya.

Sebelumnya, ADHI melaporkan akan mengantongi dua kontrak baru dari proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Filipina senilai Rp5 triliun. ADHI menargetkan kontrak baru senilai Rp25 triliun sampai Rp30 triliun hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper