Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum IPO, Blibli Ungkap Alasan Suntik GOTO Rp1,3 Triliun

Calon perusahaan tercatat PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menjelaskan investasi sebesar Rp1,3 triliun yang dilakukan ke GOTO.
Presiden Komisaris Blibli.com Martin Hartono./istimewa
Presiden Komisaris Blibli.com Martin Hartono./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Calon perusahaan tercatat PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menjelaskan investasi sebesar Rp1,3 triliun yang dilakukan ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Direktur Blibli Eric Alamsjah Winarta menjelaskan, investasi Blibli di GOTO dibuat ketika Gojek Tokopedia belum melakukan merger. Blibli ketika itu berinvestasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek.

"Investasi di GOTO itu dibuat waktu mereka namanya Gojek, mereka ada sinergi dengan kita," ujar Eric, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Dia melanjutkan, dengan berjalannya waktu, bisnis model GOTO juga berubah sehingga, investasi Blibli di GOTO saat ini bisa dianggap sebagai financial investment daripada strategic investment.

"Kami perlakukan sebagai financial investment saja," ucapnya.

Sebagai informasi, dalam prospektusnya, Blibli menyatakan melakukan investasi langsung di GOTO sejak 7 Maret 2018 sebesar Rp1,34 triliun. Per 30 Juni 2022, investasi Blibli di GOTO tercatat sebesar Rp3,68 triliun.

Pada saat Blibli menyelesaikan laporan keuangan periode 30 Juni 2022, nilai investasi saham di GOTO mendekati Rp282 per lembar, sehingga nilai investasi Blibli di GOTO mendekati Rp2,68 triliun.

Di sisi lain, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan melihat dua e-commerce yang telah melantai sebelumnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), penawaran harga BELI terlihat kurang menarik bagi investor.

"Secara kinerja operasionalnya juga masih sama-sama merugi, bahkan masih membukukan akumulasi rugi sehingga harapan pembagian dividen masih perlu waktu yang lebih lama lagi," kata Pandhu kepada Bisnis, Senin (17/10/2022).

Kemudian, lanjutnya, jika dilihat dari ukuran perusahaan, BELI setelah IPO nantinya akan memiliki ekuitas sekitar Rp16 triliun. Menurut Pandhu jumlah ekuitas ini masih kalah jauh jika dibandingkan dengan BUKA sebesar Rp32 triliun dan GOTO Rp143 triliun.

"Maka bisa dikatakan BELI kalah start dan akan sulit untuk bersaing menjadi market leader," ujar dia.

Dia melanjutkan, untuk menumbuhkan total processing value (TPV) dan pendapatan, tentu membutuhkan banyak modal. Hal ini sangat wajar dilakukan para penyedia platform, agar dapat menarik konsumen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper