Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Blibli (BELI) yang Mau IPO, Entitas Grup Djarum Pesaing Bukalapak dan GoTo

Blibli.com atau PT Global Digital Niaga merupakan entitas Grup Djarum di bidang ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel.
CEO Blibli.com Kusumo Martanto. Blibli.com atau PT Global Digital Niaga merupakan entitas Grup Djarum di bidang ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel. /Antara
CEO Blibli.com Kusumo Martanto. Blibli.com atau PT Global Digital Niaga merupakan entitas Grup Djarum di bidang ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk. atau Blibli resmi menyampaikan rencana IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya, Blibli akan memakai kode saham BELI.

BELI akan bersaing dengan emiten teknologi yang melayani konsumen ritel lainnya yang sudah masuk BEI, seperti PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). 

Mengutip keterangan resminya, profil PT Global Digital Niaga Tbk. yang berdiri pada 20211 merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital.

Blibli atau BELI mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka.

Selain itu, Blibli juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect. Blibli didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman langsung lewat layanan Blibli Express Services (BES), dan berbagai mitra logistik pihak ketiga.

Pada tahun 2017, Blibli mengakuisisi tiket.com untuk memperluas layanan hingga perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup.

Pada tahun 2021, ekosistem omnichannel Blibli semakin lengkap dengan penambahan produk segar dan kebutuhan sehari-hari bagi pelanggannya melalui akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) – perusahan pengelola sejumlah supermarket berkualitas tinggi seperti Ranch Market dan Farmers Market.

Pada tahun 2022, Blibli menempati peringkat pertama kategori consumer electronics dan makanan segar B2C omnichannel menurut Frost & Sullivan, serta memiliki layanan pelanggan 24 jam.

Blibli beralamat di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 34, Kel. Panjunan, Kec. Kota Kudus, Kab. Kudus 59317, Jawa Tengah. Lokasi tersebut juga meerupakan kantor pusat PT Djarum.

Dalam IPO, Blibli bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp250 per saham. Jumlah itu setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.

Saham perdana Blibli dibanderol dengan rentang Rp410-Rp460 per saham. Dengan demikian, Blibli berpotensi menggalang dana Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun dari IPO.

Rencananya, mayoritas dana segar itu bakal digunakan Blibli untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan sekitar Rp5,5 triliun.

Sisanya akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan, seperti kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan.

Berikut Susunan Pemegang Saham Blibli (BELI) setelah IPO

  • PT Global Investama Andalan 83,693 persen
  • Kusumo Martanto 0,035 persen
  • Honky Harjo 0,029 persen
  • Lisa Widodo 0,003 persen
  • Hendry 0,002 persen
  • Andy Untono 0,001 persen
  • Lain-lain* 1,237 persen
  • Masyarakat 15,000 persen

*Terdiri dari 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5 persen


Dari sisi keuangan, Blibli tercatat memiliki total aset Rp16,86 triliun per 30 Juni 2022. Adapun, total liabilitasnya mencapai Rp8,7 triliun yang didominasi oleh utang bank jangka pendek sebesar Rp5,07 triliun.

Blibli tercatat membukukan pendapatan bersih yang tumbuh positif dalam 3 tahun terakhir dari Rp4,18 triliun pada 2019 menjadi Rp4,29 triliun pada 2020, dan Rp8,85 triliun pada 2021.

Dalam 6 bulan 2022, pendapatan bersihnya tumbuh 123,75 persen secara tahunan menjadi Rp6,71 triliun. Pendapatan itu sejalan dengan total processing value (TPV) sebesar Rp32,4 triliun pada 2021 dan Rp10,06 triliun sepanjang Januari-Maret 2022.

Perusahaan yang dipimpin Kusumo Martanto sebagai Direktur Utama itu masih membukukan bottom line negatif. Rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induknya tercatat sebesar Rp2,48 triliun per semester I/2022.

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Blibli

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Martin Basuki Hartono
Wakil Komisaris Utama : Honky Harjo
Komisaris Independen : Dr. Ir. Raden Pardede
Komisaris Independen : Dr. Ir. Kusmayanto Kadiman

Direksi
Direktur Utama : Kusumo Martanto
Direktur : Hendry
Direktur : Lisa Widodo
Direktur : Eric Alamsjah Winarta
Direktur : Andy Untono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper