Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif PPN Hilang, BSDE Masih Pasang Target Pemasaran Rp7,7 triliun

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yakin perseroan dapat mencapai target penjualan meski Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hilang.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) Hermawan Wijaya saat pemaparan publik virtual, Selasa (14/9/2021)/Dwi Nicken Tari.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) Hermawan Wijaya saat pemaparan publik virtual, Selasa (14/9/2021)/Dwi Nicken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yakin perseroan dapat mencapai target penjualan meski Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) telah berakhir pada 30 September 2022.

Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan manajemen menilai insentif yang diberikan dari pemerintah kepada unit siap jual sudah cukup membantu penjualan BSDE. Adapun dari sisi penjualan BSDE telah mencapai 62 persen dari target Rp7,7 triliun per Juni 2022.

"Jadi, kami melihat dengan atau tanpa adanya insentif tersebut pun kami masih dapat melakukan penjualan sesuai dengan target yang telah kami tetapkan," ujar Hermawan kepada Bisnis pada Rabu (12/10/2022).

Meski demikian, Hermawan mengatakan secara umum insentif dapat diperpanjang. Hal ini lantaran insentif tersebut dinilai dapat mendongkrak pergerakan ekonomi yang semakin membaik seiring dengan pulihnya masa pandemi Covd-19.

Berdasarkan laporan keuangan sampai dengan 30 Juni 2022, BSDE melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk tercatat sebesar Rp463,64 miliar.

Laba tersebut diraih dari pendapatan usaha periode semester I/2022 sebesar Rp3,83 triliun, setara dengan pertumbuhan 17,87 persen secara year on year dari tahun lalu, terbukukan sebesar Rp3,25 triliun.

Diberitakan sebelumnya, Hermawan menjelaskan, segmen utama pendorong pendapatan BSDE yakni dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title sebesar Rp2,89 triliun. Dengan demikian segmen tersebut memberikan kontribusi sebesar 75,34 persen terhadap total pendapatan usaha, terbesar di antara segmen lainnya.

Kontributor terbesar kedua adalah segmen sewa yang membukukan sebesar Rp457,79 miliar atau tumbuh 25,31 persen secara tahunan, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp365,32 miliar. Segmen ini berkontribusi sebesar 11,94 persen atas total pendapatan.

Kontributor pendapatan usaha terbesar ketiga adalah pengelolaan gedung sekitar Rp169,93 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 4,43 persen terhadap total pendapatan dan tumbuh 17,02 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adapun, pendapatan lainnya sebesar Rp318,23 miliar dikontribusikan oleh segmen lain-lain. Secara total angka ini tumbuh 100,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp158,83 miliar.

“Manajemen optimistis angka pendapatan usaha akan memberikan kontribusi positif hingga akhir tahun mendatang,” kata Hermawan dalam keterangan pers, Rabu (3/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper