Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa perjalanan, PT Panorama Sentra Wisata Tbk. (PANR) milik Satrijanto Tirtawisata melepas saham mayoritas anak usaha di bidang jasa percetakan yakni Panorama Media ke entitas usaha seiring penerbitan saham baru senilai Rp50 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, anak usaha emiten berkode PANR ini atau Panorama Media ini menerbitkan 500.000 saham baru senilai total Rp50 miliar. Saham baru yang diterbitkan tersebut diambil seluruhnya oleh PT Panorama Investama (PANI) yang merupakan perusahaan saudara PANR.
Berdasarkan hubungan kepemilikan saham, PANR dan PANI sama-sama dimiliki oleh Satrijanto Tirtawisata. Satrijanto memegang 2,81 persen saham PANR dan memegang kepemilikan 25 persen di Panorama Investama.
Adapun, setelah transaksi, kepemilikan PANR di anak usaha yang tadinya 99 persen berubah menjadi 13,04 persen dan Panorama Investama memegang mayoritas dengan besar persentase 86,95 persen.
"Manfaat atas transaksi adalah Perseroan dapat menambah modal kerjanya ditengah kegiatan operasi yang meningkat setelah recovery pandemic dengan penerimaan pembayaran utang PANM kepada Perseroan, Perseroan dapat memperbaiki kinerja keuangannya secara konsolidasi," ungkap Manajemen dalam keterbukaan informasi, Senin (10/10/2022).
Namun, PANR akan mengalami kehilangan pengendalian atas PANM dan porsi kepemilikan Perseroan pada PANM juga akan menurun hingga menjadi 13,04 persen.
Baca Juga
Panorama Sentrawisata sepanjang kuartal I/2022 berhasil mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan penjualan 181 persen menjadi Rp187,6 miliar.
AB Sadewa, Corporate Secretary Panorama Sentrawisata menjelaskan lebih terdapat kepastian usaha bagi sektor pariwisata akibat tumbuhnya minat masyarakat kembali berwisata ke luar negeri pada 2022. Hal ini berdampak positif bagi pariwisata outbound yang merupakan salah satu pilar usaha PT Panorama Sentrawisata Tbk.
Di tahun 2022 ini, dengan banyaknya negara yang membuka kembali perbatasannya untuk kedatangan wisatawan merupakan kesempatan bagi Panorama mengejar kinerja menuju posisi kinerja pre-pandemi yang diharapkan dapat tercapai pada 2024.