Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer, Pelita Samudera (PSSI) Lunasi Pinjaman US$20,6 Juta

Pelita Samudera (PSSI) melunasi 66 persen utang ke Bank Woori Bersaudara (SDRA).
Pelita Samudera (PSSI) melunasi 66 persen utang ke Bank Woori Bersaudara (SDRA).
Pelita Samudera (PSSI) melunasi 66 persen utang ke Bank Woori Bersaudara (SDRA).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melunasi pinjaman senilai US$20,6 juta sepanjang 2022.

Terkini, PSSI melakukan pembayaran fasilitas pinjaman berjangka PT Bank Woori Bersaudara Tbk. (SDRA) sebesar US$7,34 juta, atau 66 persen dari nilai pinjaman awal. PSSI melunasi pinjaman pokok ini 1,5 tahun lebih awal dari jadwal cicilan mula-mula.

Dalam keterbukaan Informasi, Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat mengatakan, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan terkait pelunasan ini. PSSI dan SDRA juga tidak memiliki hubungan afiliasi.

Iriawan mengungkapkan bahwa PSSI mampu membukukan penambahan kas yang sehat karena didukung oleh kondisi bisnis yang kuat, membuat Perseroan mampu melunasi beberapa fasilitas pinjaman jangka panjang tahun ini.

Sampai dengan hari ini, selain dari fasilitas pinjaman jangka panjang dari SDRA, PSSI juga sudah melunasi fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank di awal tahun, sehingga total pokok dan bunga yang sudah dibayarkan mencapai US$21,4 juta.

Pada semester I/2022, Debt to Equity Ratio (DER) PSSI berada di level 11,04 persen dibandingkan 27,57 persempada semester I/2021.

Dari sisi rasio keuangan, dengan gearing ratio 23,4 persen, kondisi finansial PSSI hingga semester I/2022 sangat sehat dengan Net Cash US$28,6 juta. Rasio Return of Equities (ROE) Perseroan juga jauh lebih baik, 15,41 persen atau 2,1 kali lebih tinggi dibanding tahun lalu didorong oleh kenaikan laba bersih. 

Adapun, laba per saham per semester I/2022 bertambah hampir tiga kali menjadi Rp51 dibandingkan Rp19 pada periode yang sama tahun lalu.

Pada semester 1/2022, EBITDA perseroan bertambah menjadi US$26,1 juta dari US$16,5 juta dari semester I/2021. Hal ini menunjukkan manajemen mampu meningkatkan Pendapatan Usaha sambil menekan peningkatan beban pokok pendapatan. 

Laba bersih periode berjalan tumbuh 160 persen atau lebih dari dua kali lipat, menjadi US$18,8 juta dari US$7,2 juta (YoY). Lonjakan laba bersih sejalan dengan naiknya pendapatan yang tercatat sebesar US$56,2 juta atau tumbuh 23 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper