Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.247 saat Dolar AS Melemah

Rupiah ditutup menguat ke Rp15.247 per dolar AS saat greenback melemah, tetapi masih berisiko terkoreksi esok hari.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (4/10/2022) ke Rp15.247,5 per dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 55 poin atau 0,36 persen ke Rp15.247,5 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS melemah 0,5 persen ke 111,18.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang lainnya di Asia juga mengalami penguatan seperti dolar Singapura menguat 0,16 persen, dolar Taiwan menguat 0,49 persen, won Korea Selatan menguat 1,09 persen, dan peso Filipina menguat 0,52 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dalam perdagangan sore ini rupiah menguat disebabkan data eksternal yang kuat terutama pajak untuk pengusaha yang disahkan Parlemen Inggris ini menandakan bahwa reformasi terjadi besar-besaran di Inggris.

"Ini terjadi walaupun PDB Inggris pada kuartal III/2022 tidak terjadi kontraksi di 0,2 persen, artinya Inggris dalam kondisi aman walaupun inflasinya 10 persen," kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa (4/10/2022).

Selain itu, ada pula anggapan Bank of England (BoE) masih akan menaikkan suku bunga. Eropa juga mencatatkan inflasi 10 persen, ini mengindikasikan Bank sentral Eropa kemungkinan besar akan melakukan pengetatan secara agresif, dan membuat indeks dolar AS melemah.

Secara internal, tentang inflasi dalam negeri yang tidak sesuai ekspektasi ekonom di 1,2 persen tapi nyatanya hanya 1,17 persen. Ini mengindikasikan bahwa pemerintah dan bank Indonesia bekerja sama bahu membahu dalam strategi ekonomi untuk menangani kenaikan inflasi.

"Ini yang membuat rupiah kembali mengalami penguatan," imbuhnya.

Namun, Ibrahim memprediksikan bisa saja besok rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan bisa 50-60bps. Artinya, rupiah bisa melemah ke arah Rp15.300-Rp15.310 per dolar AS.

"Ini harus diperhatikan bahwa efek dari Inggris hanya sementara dan kemungkinan indeks dolar AS masih akan menguat karena The Fed juga akan melanjutkan pertemuan membahas kenaikan suku bunga 75 bps, dan inflasi Amerika per September 8,5 persen yang akan membuat dolar kembali ke 116," tambahnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper