Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Batu Bara Jadi Andalan saat Tren Pelemahan Rupiah

Saham-saham batu bara seperti ADRO, HRUM, dan ITMG dapat dicermati dengan potensi upside sekitar 5 persen-10 persen hingga akhir tahun.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Saham pada sektor energi, terutama emiten batu bara, akan mendapatkan sentimen positif dari tren pelemahan nilai tukar rupiah.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menjelaskan, sektor yang akan diuntungkan oleh pelemahan rupiah adalah saham dengan porsi ekspor yang cukup signifikan. Ia mencontohkan, emiten–emiten di sektor komoditas akan meraih keuntungan yang optimal dengan naiknya dolar AS.

“Selain itu, sektor bahan baku juga dapat mencatatkan kenaikan kinerja yang cukup baik,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (29/9/2022).

Sementara itu, saham yang akan dirugikan menurutnya tidak spesifik pada sejumlah sektor. Menurut Cheril, saham yang akan terdampak negatif adalah perusahaan dengan porsi bahan baku impor yang besar. Hal tersebut akan meningkatkan beban yang ditanggung ke depannya.

Sektor lain yang akan terimbas negatif adalah perusahaan dengan porsi utang dolar AS yang besar. Pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada naiknya beban utang yang ditanggung perusahaan tersebut.

Cheril menuturkan, di tengah kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham–saham pada sektor komoditas. Hal tersebut terutama pada segmen energi atau batu bara seiring dengan tingkat permintaannya yang masih cukup besar ke depannya.

“Saham–saham batu bara seperti ADRO, HRUM, dan ITMG dapat dicermati dengan potensi upside sekitar 5 persen – 10 persen hingga akhir tahun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menuturkan, sejumlah sektor saham masih akan menikmati efek positif dari pelemahan nilai tukar rupiah. Salah satu segmen yang akan mendapat dampak positif adalah pertambangan.

Dennies menjelaskan, emiten di sektor pertambangan, terutama energi, berpotensi mencatatkan pertumbuhan penerimaan yang cukup optimal. Hal tersebut seiring dengan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh perusahaan–perusahaan pada sektor ini.

“Karena tambang kita ekspor, yang diterima adalah dolar AS sehingga revenue bisa naik,” jelas Dennies.

Sektor lain yang akan menerima dampak positif dari pelemahan rupiah adalah perbankan. Menurut Dennies, dengan kenaikan suku bunga masyarakat akan lebih banyak menyimpan uangnya dengan menabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper