Bisnis.com, JAKARTA — Investor disarankan untuk tidak terlalu khawatir dengan iklim investasi di tengah volatilitas pasar menjelang keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait tingkat suku bunga acuan dan juga The Fed.
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengemukakan kondisi ini merupakan hal yang wajar, terutama saat pasar menantikan Rilis data ekonomi penting seperti keputusan suku bunga saat ini.
“Kami melihat volatilitas ini bersifat sementara karena pasar sudah mengekspektasikan arah kenaikan suku bunga The Fed maupun Bank Indonesia,” kata Katarina kepada Bisnis, Rabu (21/9/2022).
Katarina mengatakan investor sebaiknya tidak perlu panik dan terburu-buru mengambil keputusan. Dia pun menyarankan para investor memastikan portofolio investasinya terdiversifikasi.
“Pastikan portofolio terdiversifikasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi karena di tengah pasar yang fluktuatif, keputusan investasi yang terlalu aktif juga dapat menjadi risiko bagi portofolio,” tambahnya.
Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan investor harus memiliki alokasi aset yang tersebar di tiga kategori yakni reksa dana berbasis saham, reksa dana berbasis obligasi, dan reksa dana dengan bagi hasil berkala. Dia juga menyebutkan investor juga bisa mempertimbangkan reksa dana dolar jika memiliki dana di atas Rp1 miliar.
Baca Juga
“Pembagiannya bagaimana ini tentu disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi serta kondisi keuangan. Agresivitas setiap investor berbeda,” kata Rudiyanto.
Rudiyanto mengatakan diversifikasi portofolio penting untuk memastikan investasi tetap membuahkan keuntungan terlepas dari situasi pasar.