Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda (GIAA) Dapat Fasilitas Pembiayaan Rp725 Miliar dari PPA

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bersama PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) melakukan kerja sama restorasi armada dengan skema bagi hasil.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) resmi memperoleh fasilitas pembiayaan senilai Rp725 miliar dengan skema bagi hasil selama 5 tahun.

Fasilitas pembiayaan yang ditandatangani pada Jumat (16/9/2022) bersama PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dilakukan dalam rangka restorasi armada.

Fasilitas pembiayaan ini akan diimplementasikan secara bertahap pada sejumlah rute yang akan dijadikan skema kerja sama bagi hasil. Rute yang dimaksud di antaranya adalah Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta, dan Jakarta-Jayapura-Jakarta.

Adapun penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Offering Letter atas Syarat & Ketentuan Indikatif Terbaru (Updated Indicative Term Sheet) Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada Agustus 2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia untuk mengoptimalkan langkah misi transformasi kinerja.

“Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 2 tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional, termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi setelah sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor,” kata Irfan dalam siaran pers, Sabtu (17/9/2022).

Lebih lanjut, fasilitas pembiayaan tersebut akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan, khususnya pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat.

Penggunaan fasilitas pembiayaan nantinya akan menyesuaikan kebutuhan proyeksi restorasi armada yang telah ditetapkan. Dengan demikian, fasilitas pembiayaan akan digunakan secara bertahap sesuai kebutuhan operasional penerbangan Garuda Indonesia.

Irfan mengatakan fasilitas pembiayaan ini bisa memberikan optimisme bagi dunia usaha terhadap outlook bisnis.

“Tentunya peluang ini akan terus kami optimalkan dan dikaji secara berkala guna menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, selaras dengan upaya kami untuk memastikan business plan Garuda Indonesia dapat diwujudkan secara optimal untuk mencapai entitas bisnis yang lebih agile, adaptif dan profitable,” kata Irfan.

Garuda Indonesia secara bertahap melakukan optimalisasi utilisasi pesawat sejalan dengan hasil negosiasi dengan lessor sejalan dengan telah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.

Melalui berbagai upaya tersebut, Garuda akan mengoptimalkan upaya untuk meningkatkan jumlah armada yang serviceable yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar 60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja Perusahaan hingga akhir tahun 2022 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper