Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi milik Boenjamin Setiawan, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengungkapkan alasan di balik aksi akuisisi Sanofi.
Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, akuisisi Sanofi dilakukan dengan pembelian 80 persen saham PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia dengan area coverage tertentu.
“Area coverage yang kami khususkan ke tiga area, yaitu diabetes, kardiovaskular dan juga vaksin. Sanofi tetap akan melanjutkan penjualan atau kerja sama yang ada di Indonesia melalui Kalbe Farma,” ujar Lukito dalam acara Public Expose BEI, Selasa (13/9/2022).
Sementara itu, Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata menambahkan, aksi akuisisi ini dapat memperkuat bisnis Kalbe Farma, bahkan ke depan untuk produk lain yang sifatnya generik pun dapat dilanjutkan sebagai salah satu strategi bisnis.
“Saya kira ini satu aksi korporasi yang cukup strategis untuk Kalbe Farma, dan sangat penting, karena itu semua akan melengkapi portofolio produk kami, terutama produk-produk yang ke depan akan sangat dibutuhkan, terutama vaksin,” pungkasnya.
Sebagai informasi, aksi akusisi Sanofi oleh Kalbe Farma telah dilakukan sejak Juli 2022. KLBF mengakuisisi sebanyak 80 persen saham Sanofi Indonesia atau PT Aventis Pharma, dengan membeli saham Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH.
Baca Juga
Sepanjang semester I/2022, KLBF membukukan penjualan bersih konsolidasi senilai Rp13,87 triliun, naik 12,2 persen dari Rp12,37 triliun pada semester I/2021.
Pertumbuhan penjualan didukung dari sejumlah segmen yang mencatatkan peningkatan, antaralain obat resep yang naik 8,8 persen menjadi Rp2,94 triliun, penjualan produk kesehatan meningkat 7,2 persen menjadi Rp2,14 triliun, segmen nutrisi naik 11,8 persen senilai Rp3,72 triliun, serta segmen distribusi dan logistik tumbuh 16,8 persen menjadi Rp5,06 triliun.
Laba bersih KLBF di paruh pertama tahun ini pun naik 9,3 persen menjadi Rp1,63 triliun, dari sebelumnya Rp1,49 triliun pada paruh pertama tahun lalu.