Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Bangun Joint Venture di Filipina Rp33,8 Miliar

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melalui entitas anaknya, Kalbe International Pte. Ltd. mendirikan perusahaan baru joint venture di Filipina.
Layar menampilkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1).Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1).Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melalui entitas anaknya, Kalbe International Pte. Ltd. mendirikan perusahaan baru joint venture di Filipina.

Corporate Secretary Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, perusahaan JV yang didirikan bersama Ecossential Foods Corp. ini bernama Kalbe Ecossential International.

"Perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan distribusi produk dan jasa kesehatan, dengan kepemilikan saham sejumlah Php130 juta," kata Lukito dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (6/9/2022).

Sebagai informasi, jumlah tersebut setara dengan Rp33,8 miliar berdasarkan kurs transaksi Bank Indonesia, dengan kurs beli Rp260,45 per Php.

Dia melanjutkan, dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah Php30 juta.

Dengan joint venture ini, masing-masing perusahaan memiliki bagian kepemilikan saham Kalbe Ecossential International dengan Kalbe International sejumlah Php18 juta atau setara 60 persen saham dan Ecossential sejumlah Php12 juta atau setara 40 persen saham.

"Pendirian Kalbe Ecossential International bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama KLBF, Vidjongtius berharap setidaknya memperoleh pertumbuhan sebesar 12 persen pada semester I/2022

"Jadi kita masih konsisten disana (11-15 persen) mudah-mudahan waktu di enam bulan pertama kita growth-nya 12 (persen)," ujar Vidjongtius disela-sela acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 pada Senin (15/8/2022).

Sementara untuk capex, Vidjongtius mengatakan KLBF sudah mengeluarkan sekitar Rp300 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Ia memperkirakan akan menggelontorkan dana sekitar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar.

Mayoritas dana capex tersebut telah dialokasikan untuk penambahan kapasitas produksi pabrik. Selain itu, dana juga digunan untuk investasi cabang baru dan investasi digital.

"Kebanyakan (dana capex) untuk penambahan kapasitas produksi pabrik kita yang ada di Pulo Gadung maupun pabrik yang ada di Cikarang," ujar Vidjongtius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper