Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Divestasi Protelindo, Begini Jawaban Grup Djarum Sarana Menara (TOWR)

Emiten Grup Djarum Sarana Menara Nusantara (TOWR) mengatakan penjualan saham Protelindo merupakan salah satu alternatif pendanaan yang terus dievaluasi TOWR.
Wakil Presiden Direktur PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) Adam Gifari dalam public expose live 2022, Selasa (13/9/2022)/Bisnis-Annisa Saumi.
Wakil Presiden Direktur PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) Adam Gifari dalam public expose live 2022, Selasa (13/9/2022)/Bisnis-Annisa Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara Grup Djarum milik orang terkaya di Indonesia Keluarga Hartono, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), menanggapi kabar pelepasan saham minoritas anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).

Sebagaimana diketahui, TOWR disebut akan menjual saham minoritas Protelindo dengan target dana sekitar US$1 miliar atau Rp14,8 triliun.

Wakil Presiden Direktur Sarana Menara Nusantara Adam Gifari mengatakan, opsi penjualan saham minoritas Protelindo adalah salah satu alternatif pendanaan yang terus dievaluasi oleh TOWR. Menurutnya, alternatif pendanaan ini bisa dalam bentuk penjualan saham dan juga utang.

"Apa yang kami pikirkan saat ini, alternatif pendanaan ini bisa surat utang atau saham. Tidak ada satu pun yang kami bisa bilang sudah terjadi, pihaknya apa, seperti apa," ucap Adam dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).

Dia melanjutkan, TOWR terus melakukan evaluasi untuk melakukan pendanaan, seperti dalam bentuk saham baru jika saham Protelindo jadi dilepas.

Adam menuturkan, industri infrastruktur telekomunikasi Indonesia cukup menarik beberapa pihak, terutama dari luar negeri untuk melakukan investasi.

"Kami berusaha mencari nanti, melakukan pendanaan yang menguntungkan pemegang saham," tutur dia.

Adapun jika pelepasan saham tersebut jadi dilakukan, penggunaan dananya adalah untuk memperkuat modal.

Sebelumnya, melansir dari Bloomberg, TOWR dikabarkan tengah menimbang keputusan untuk menjual saham minoritas di TOWR dan mencari dana sebanyak-banyaknya US$1 miliar dari penjualan ini.

Bloomberg menyebut, Protelindo tengah bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk menjual 15 persen-20 persen sahamnya. Protelindo menargetkan penjualan ini ke dana pensiun dan infrastructure funds.

Pertimbangan untuk menjual saham Protelindo ini terus berlanjut dan TOWR dapat memutuskan untuk tidak menjalankan rencana ini. TOWR terus mencari untuk alternatif pendanaan melalui utang dan saham, dan kedua tipe pendanaan ini masuk dalam diskusi TOWR.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper