Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas emiten sektor properti tergolong papan utama mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Bisnis telah merangkum kinerja beberapa emiten properti papan utama yakni APLN, ASRI, ADCP, BSDE, CTRA, DILD, LPKR, MDLN, MTLA, PWON, dan SMRA.
Daftar Kinerja Emiten Properti Semester I/2022
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)
APLN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 41,7 persen. Angka tersebut naik dari Rp1,55 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp2,2 triliun pada semester I/2022.
Meski demikian, APLN membukukan rugi bersih sebesar Rp383,41 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut menurun 5,92 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu atau year-on-year (yoy), yakni rugi Rp407,56 miliar pada semester I/2021.
PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI)
ASRI mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 76,06 persen pada semester I/2022. Angka ini naik dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,95 triliun pada paruh pertama tahun ini.
ASRI juga mampu membalikan rugi menjadi laba sebesar Rp216,84 miliar pada semester I/2022. Adapun ASRI membukukan rugi sebanyak Rp244,91 miliar pada semester I/2021.
PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP)
ADCP membukukan pendapatan sebesar Rp37,58 miliar pada semester I/2022. Angka ini naik 10,77 persen dari Rp33,93 miliar secara yoy.
Baca Juga
ADCP juga mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan yakni sebesar 53 persen. Angka ini naik dari Rp201 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp307,98 pada semester I/2022.
PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)
BSDE mencatatkan pendapatan sebanyak Rp3,83 triliun pada Semester I/2022. Angka ini naik 17,87 persen dari Rp3,25 triliun secara yoy.
Meski demikian, BSDE mencatatkan penurunan laba sebesar 31,82 persen. Angka ini turun dari Rp680 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp463,64 pada paruh pertama tahun ini.
PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)
CTRA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 16,04 persen pada semester I/2022. Angka ini naik 16,04 persen dari Rp4,02 triliun menjadi Rp4,66 triliun secara yoy.
Adapun laba CTRA meroket hingga 107,83 persen pada paruh pertama tahun ini. Pada semester I/2022, CTRA membukukan laba sebesar Rp1 triliun dari Rp483,47 miliar pada semester I/2021.
PT Intiland Development Tbk. (DILD)
DILD mencatatkan penurunan pendapatan sebanyak 14,13 persen pada paruh pertama tahun ini. Angka ini turun dar Rp1,11 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp960,4 triliun pada semester I/2022.
Rugi yang dialami oleh DILD juga membengkak hingga 604,13 persen. DILD membukukan rugi Rp23,13 miliar pada semester I/2021. Sementara pada paruh pertama tahun ini rugi DILD membengkak hingga Rp162,92 miliar.
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)
LPKR juga mencatatkan kinerja negatif dengan penurunan pendapatan hingga 15,42 persen pada semester I/2022. Angka ini turun dari Rp7,89 triliun menjadi Rp6,76 triliun secara yoy.
Adapun rugi yang dibukukan oleh LPKR membengkak hingga 358 persen pada paruh pertama tahun ini. LPKR membukukan rugi sebesar Rp1,2 triliun pada semester I/2022 dari Rp263,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
PT Modernland Realty Tbk. (MDLN)
MDLN mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Tercatat pendapatan MDLN naik 26,03 persen dari Rp368,65 pada semester I/2021 menjadi Rp466,84 pada semester I/2022.
MDLN mampu membalikan rugi menjadi laba sebesar Rp353,28 miliar pada paruh pertama tahun ini. Adapun MDLN membukukan rugi bersih sebesar Rp410,42 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA)
MTLA mampu mencatatkan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini. Pendapatan MTLA tumbuh 34,85 persen dari Rp362,47 miliar menjadi Rp488,8 miliar secara yoy.
Sementara itu, MTLA mencatatkan pertumbuhan laba sebanyak 30,9 persen. Angka ini naik dari Rp84,52 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp110,64 miliar pada semester I/2022.
PT Pakuwon Jati Tbk.(PWON)
PWON membukukan pendapatan sebesar Rp2,75 triliun pada semester I/2022. Angka ini naik 11,84 secara yoy dari Rp2,45 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba PWON juga meningkat 62,27 persen. Angka ini naik dari Rp465,06 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp753,5 miliar pada semester I/2022.
PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA)
SMRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,72 triliun pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut naik 13,5 persen dari Rp2,45 triliun pada semester I/2021.
Sementara itu, laba SMRA meroket hingga 134,56 persen pada semester I/2022. Angka ini naik dari Rp108,54 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp254,6 miliar secara yoy.