Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BUMI) Mau Private Placement Rp24 Triliun, Harga Saham Ditarget Rp305

Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy untuk saham BUMI dengan target harga Rp305.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) baru-baru ini mengumumkan rencana untuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Hal ini bisa menjadi katalis positif bagi saham BUMI.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi memberikan rekomendasi beli (buy) dan target harga berbasis discounted cash flow (DCF) sebesar Rp305, melihat valuasi cadangan batu bara sebesar US$1,15 per ton, masih jauh lebih rendah daripada ADRO sebesar US$5,63 per ton dan ITMG US$6,73 per ton.

Selain itu, BUMI baru-baru ini berencana menerbitkan maksimal 200 miliar saham biasa Seri C dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk melunasi sisa kewajiban utangnya, yang diproyeksikan mencapai US$1,54 miliar pada saat private placement dilaksanakan.

“Jika private placement berhasil, BUMI dapat mengantongi hingga Rp24 triliun, cukup untuk melunasi semua utang PKPU perseroan. Ini akan menjadi katalis positif bagi BUMI, karena akan membantu perusahaan menurunkan sekitar US$130 juta dalam beban bunga per tahun, meningkatkan EPS sekitar 15 persen dan mengubah BUMI menjadi perusahaan dengan net cash pada 2023,” kata Jonatha dalam riset, Senin (5/9/2022).

Selain itu, Samuel Sekuritas Indonesia mengharapkan masuknya investor strategis baru dapat membantu meningkatkan GCG BUMI, serta memberikan sentimen positif terhadap harga sahamnya.

Dari sisi kinerja, Samuel Sekuritas Indonesia juga meyakini BUMI mampu memproduksi total 81,6 juta ton batu bara sepanjang 2022 atau naik 3 persen year-on-year (yoy), dengan perkiraan rata-rata harga jual atau ASP sebesar US$114 per ton, lebih rendah dari perkiraan perusahaan sebesar US$120-US$125 per ton dan biaya produksi sebesar US$46 per ton.

Dengan demikian, BUMI diperkirakan akan mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 238 persen yoo menjadi US$570 juta pada 2022, namun pada 2023, laba bersih BUMI akan sedikit menurun menjadi US$512 juta, karena harga batu bara diperkirakan akan turun menjadi US$171 per ton, dari US$332 per ton pada 2022.

“Namun, jika kami memasukkan rencana private placement dalam perkiraan kami, laba bersih BUMI mungkin tumbuh menjadi US$587 juta pada 2023 atau naik 3,4 persen lebih tinggi dari 2022,” terang Jonathan.

Adapun, beberapa risiko yang mungkin membebani BUMI ke depan di antaranya harga batu bara yang lebih rendah dari perkiraan, dan penurunan produksi.

Pada perdagangan Senin (5/9/2022), harga saham BUMI pada pukul 13.30 WIB, menanjak 7,87 persen atau 14 poin ke Rp192. Saham BUMI melesat 236,84 persen dalam tiga pekan terakhir dan 249,09 persen dibandingkan dengan setahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper