Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembelian PLN dan Jhonlin, Bikin Laba BUMI Tembus Rp2,5 Triliun

Emiten grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) cetak laba bersih yang dicatatkan BUMI mencapai US$167,67 juta atau setara Rp2,5 triliun.
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com
Operasional tambang batu bara kelompok usaha Bumi Resources./bumiresources.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan pendapatan sebesar US$968,68 juta atau setara Rp14,45 triliun (kurs Rp14.925) pada semester I/2022. Adapun laba bersih yang dicatatkan BUMI mencapai US$167,67 juta atau setara Rp2,5 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$968,68 juta atau setara Rp14,45 triliun atau meningkat 129,6 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, BUMI membukukan pendapatan sebesar US$421,86 juta atau setara Rp6,02 triliun (kurs Rp14.285)

Pendapatan BUMI terdiri dari penjualan batu bara yang dilakukan dengan ekspor maupun lokal, penjualan emas, dan jasa.

Secara rinci, penjualan batu bara meningkat 131,67 persen menjadi US$963,14 juta atau setara Rp14,37 triliun, penjualan emas meningkat 38,81 persen menjadi US$4,889,746 atau setara Rp72,97 miliar, dan jasa menurun 75 persen menjadi US$650 ribu atau setara Rp9,7 miliar.

Adapun tiga  pelanggan yang mempunyai transaksi lebih 10 persen dari total pendapatan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021.

Pertama adalah Rwood Resources DMCC yang menyumbang pendapatan US$275,271,262 atau setara Rp4,1 triliun pada paruh pertama 2022.

Berikutnya adalah PT PLN Persero yang menyumbang US$189,088,366 atau setara Rp2,82 triliun dan PT Jhonlin Group yang menyumbang US$186,997,916 atau setara Rp2,79 triliun.

Selanjutnya, BUMI mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari US$341,73 juta atau setara Rp5,1 triliun menjadi US$754,96 juta atau setara Rp11,26 triliun pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor BUMI meningkat 166 persen menjadi US$213,72 juta atau setara Rp3,18 triliun dari US$80,13 juta atau setara Rp1,14 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, BUMI mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 8.768 persen dari US$1,890,725 atau setara Rp27 miliar menjadi US$167,672,837 atau setara Rp2,5 triliun pada paruh pertama 2022.

Sementara itu, jumlah aset BUMI meningkat 5,6 persen dari US$4,22 miliar atau setara Rp60,33 triliun di akhir tahun 2021 menjadi US$4,46 miliar atau setara Rp66,57 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 0,11 persen dari US$3.577 juta atau setara Rp51,1 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi US$3.573 juta atau setara Rp53,32 triliun pada 30 Juni 2022.

Namun, jika dikonversi dalam rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada 2022 dan 2021 maka jumlah liabilitas BUMI justru meningkat 4,34 persen.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 206,57 persen dari US$96,92 juta atau setara Rp1,38 triliun menjadi US$297,14 juta atau setara Rp4,43 triliiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper