Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) masih dalam tren bullish dan cukup berpotensi melanjutkan kenaikannya pekan depan.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan saham emiten Grup Bakrie tersebut masih berpotensi naik menuju area resisten Rp196-Rp200 pada pekan depan, dengan momentum saat ini masih strong bullish.
“Tren ini akan terjaga selama BUMI sanggup bertahan di atas level Rp160,” kata Ivan kepada Bisnis, Jumat (26/8/2022).
Ivan memperkirakan kenaikan saham BUMI ke depan terjadi selain dari posisi harga batu bara yang saat ini sedang tinggi, juga adanya agenda private placement yang menarik perhatian pelaku pasar.
Belum lama ini, BUMI mengumumkan private placement atau penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan jumlah saham sebanyak 5.101.889.506 lembar seri C dengan nilai nominal Rp50 per saham. Adapun, harga pelaksanaan private placement tersebut senilai Rp80 per saham.
Saham Seri C baru yang diterbitkan BUMI dalam PMTHMETD adalah untuk memenuhi permintaan konversi dari pemegang obligasi wajib konversi (OWK) berdasarkan permintaan konversi hingga 18 Juli 2022A.
Baca Juga
Adapun, pihak yang memegang OWK adalah Innovate Capital Pte. Ltd dengan total pelaksanaan konversi dari saham sebanyak 5,10 miliar tersebut menjadi senilai Rp408,15 miliar.
Pada akhir perdagangan Jumat (26/8/2022), saham BUMI ditutup turun 3 poin atau 1,72 persen ke 171. Dalam sepekan, harga saham BUMI sudah naik 23,91 persen. Selain itu, dibandingkan dengan harga awal tahun harganya naik 155,22 persen, dan naik 200 persen dari setahun lalu.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.