Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Koreksi, Saham BUMI, BBCA dan TLKM Paling Diincar

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah turun 0,33 persen pada perdagangan Kamis (1/9/2022). Saham BUMI, BBCA dan TLKM paling diincar investor.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah turun 0,33 persen pada perdagangan Kamis (1/9/2022). Saham BUMI, BBCA dan TLKM paling diincar oleh investor.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.02 WIB, IHSG merosot 23,4 poin atau 0,33 persen ke level 7.155,18. Kapitalisasi pasar turun menjadi RP9.376,31 triliun.

Adapun, sebanyak 187 saham menguat, 129 saham anjlok, dan 232 saham stagnan. Nilai perdagangan pun mencapai Rp439,6 miliar.

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kembali diperdagangkan paling banyak dengan nilai perdagangan mencapai Rp114,2 miliar setara 824,5 juta lembar saham yang membuat sahamnya naik 2,98 persen ke level 173.

Selanjutnya, ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telkom Indoensia (Persero) Tbk. (TLKM) yang diperdagangkan masing-masing mencapai Rp92,6 miliar dan Rp32,1 miliar.

Saham-saham yang memberatkan IHSG dan masuk jajaran saham merah, di antarnaya AMRT, GOTO, grup Hary Tanoe, BHIT dan BMTR yang masing-masing melemah 3,67 persen, 1,99 persen, 2,82 persen, dan 2,78 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, Indeks DJIA kembali terpuruk di hari keempat sebesar 280,44 poin atau turun 0,88 persen. Dengan demikian, selama 4 hari Indeks DJIA sudah turun tajam 1781,36 poin atau 5,44 persen.

Menurut Edwin, turunnya indeks DJIA ini menyusul komentar terbaru dari Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester yang mengatakan saat ini The Fed butuh untuk menaikkan suku bunga hingga sedikit di atas 4 persen pada awal tahun depan dan menahannya di sana.

Loretta juga mengatakan, dia tidak mengantisipasi The Fed akan menurunkan suku bunga tahun depan. Komentar Loretta tersebut merupakan kelanjutan dari komentar New York Fed President dan Chairman The Fed, Jerome Powell, yang tidak kendur untuk menaikkan FFR dalam memerangi inflasi.

"Terjungkalnya Indeks DJIA tersebut dikombinasikan dengan kembali turunnya harga beberapa komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal September," kata Edwin, Kamis (1/9/2022).

Hal tersebut ditambah dengan masih alotnya tarik menarik rencana kenaikan harga BBM domestik. Adapun Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.108 hingga 7.213.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper