Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerugian Lippo Karawaci (LPKR) Membengkak di Semester I/2022

Rugi bersih PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pada semester I/2022 melonjak dari sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp19,5 miliar.
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatatkan rugi bersih selama semester I/2022 sebesar Rp1,2 triliun. Capaian itu melonjak dari rugi bersih sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp19,5 miliar.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, LPKR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp6,76 triliun atau menurun 15,42 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp7,89 triliun.

Pendapatan LPKR terdiri dari real estate development, healthcare, dan lifestyle.

Secara rinci, pendapatan real estate development LPKR menurun 17,41 persen menjadi Rp1,87 triliun, jasa healthcare mengalami penurunan 4,9 persen menjadi Rp4,4 triliun, dan jasa lifestyle menurun 53,75 persen menjadi Rp533 miliar.

Dalam laporan tersebut LPKR mencatat tidak terdapat pelanggan dengan nilai penjualan di atas 10 persen dari pendapatan neto untuk periode-periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2022 dan 2021.

Selanjutnya, LPKR mencatatkan penurunan beban dari Rp4,95 triliun menjadi Rp3,98 triliun pada semester I/2022. Hal ini membuat laba kotor LPKR menurun tajam 94,4 persen menjadi Rp87,2 miliar dari Rp1,56 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, LPKR mencatatkan rugi yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 358 persen dari Rp263,03 miliar menjadi Rp1,2 triliun pada paruh pertama 2022.

Sementara itu, jumlah aset LPKR turun 1,23 persen dari Rp52,08 miliar di akhir tahun 2021 menjadi Rp51,43 triliun pada pertengahan tahun ini. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 2,2 persen dari Rp29,59 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp30,24 triliun pada 30 Juni 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 44,44 persen dari Rp5,62 triliun menjadi Rp3,12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper