Bisnis.com, JAKARTA – Dominasi penjualan rumah tapak membuat PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) meraih marketing sales sebesar Rp3,14 triliun secara konsolidasi pada semester I/2024, tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan rumah tapak mendominasi keseluruhan penjualan pada paruh pertama tahun ini dengan kontribusi 66% dari total marketing sales.
Hal itu didorong oleh penjualan rumah tapak dengan harga terjangkau dari peluncuran sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown, serta peluncuran baru seri Zen di Park Serpong dan XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis.
“LPKR akan terus berinovasi dan memperluas penawaran produk untuk pemilik rumah pertama, dengan meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (31/7/2024).
Secara terperinci, Lippo Karawaci meraih prapenjualan sebesar Rp2,4 triliun pada semester I/2024 atau mencapai 61% dari target tahun ini. Capaian tersebut ditopang penjualan residensial sebesar Rp1,6 triliun, diikuti penjualan sebidang tanah Rp425 miliar.
Penjualan komersial turut menyumbang sebesar Rp163 miliar, sedangkan kavling pemakaman di San Diego Hills berkontribusi Rp115 miliar terhadap prapenjualan Lippo Karawaci.
Baca Juga
Sementara itu, anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) meraih prapenjualan Rp741 miliar. Produk residensial berkontribusi 71%, lalu produk komersial 20%, dan industri sebesar 9%. Produk paling diminati adalah residensial XYZ Livin dan Cendana Spark North.
John menyampaikan bahwa dengan total marketing sales Rp3,14 triliun, LPKR telah mencapai 58% dari target yang ditetapkan tahun ini. Oleh karena itu, perseroan optimistis dapat memenuhi target dengan mempertahankan momentum penjualan pada semester II/2024.
Dari lantai bursa, saham LPKR terpantau menguat 1,59% menuju level Rp64 per lembar pada perdagangan sesi pertama. Banderol ini mencerminkan pelemahan 34,02% secara year-to-date (YtD), tetapi menguat 4,92% selama tiga bulan terakhir.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.