Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaya Emas Hingga Nikel, OJK Bicara Emiten Baru dari Sulawesi Utara

OJK mencatat hingga saat ini baru terdapat 1 emiten dari wilayah Sulawesi Utara yang melakukan penawaran umum efek bersifat utang atau obligasi.
Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi saat menjabat Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia saat memberikan sambutan dalam acara perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Kamis (4/2/2021)./Istimewa
Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi saat menjabat Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia saat memberikan sambutan dalam acara perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk., Kamis (4/2/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap agar wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bisa memiliki perusahaan terbuka lainnya melalui penawaran saham kepada publik atau go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasalnya, OJK mencatat hingga saat ini baru terdapat satu emiten dari wilayah Sulut yang melakukan penawaran umum efek bersifat utang atau obligasi.

“Khususnya untuk wilayah Provinsi Sulawesi Utara, kami mencatat baru saat ini ada 1 emiten efek bersifat utang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia [BEI],” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam webinar bertajuk “Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2022” di kanal YouTube Jasa Keuangan, Jumat (26/8/2022).

Sulawesi Utara sendiri memiliki potensi besar melahirkan emiten. Kementerian ESDM mencatat wilayah ini kaya akan tambang tembaga, biji besi, nikel, emas serta bahan galian batu kapur, kaolin yang sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi panas bumi dalam jumlah besar terdapat di Lahendong, saat ini sebagian dikembangkan untuk pembangkit listrik (PLTP).  

Secara keseluruhan, berdasarkan indikator pasar modal Indonesia 2022, OJK mencatat terdapat 48 emiten baru, dengan 41 emiten saham dan 7 emiten EBUS. Selain itu, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 152 emisi, yang terdiri dari saham, obligasi, dan sukuk dengan total nilai penawaran umum mencapai Rp157,57 triliun.

“Tentunya kita berharap ke depannya nanti akan ada perusahaan-perusahaan atau calon emiten dari Sulawesi Utara yang bisa go public di pasar modal kita,” harapnya.

Adapun, Inarno menyampaikan dari sisi jumlah investor pasar modal di Sulawesi Utara juga mengalami pertumbuhan sebesar 27,14 persen menjadi 68.117 investor per 18 Agustus 2022.

“Kalau di Sulawesi Utara, kami mencatat jumlah investor pasar modal mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan, dari semula 53.576 SID pada akhir 2021 meningkat menjadi 68.117 atau meningkat 27,14 persen,” katanya.

Berdasarkan data BPS Provinsi Sulut tahun 2021, OJK melihat potensi pertumbuhan investor di Provinsi Sulut yang memiliki jumlah penduduk mencapai 2,63 juta jiwa dengan 1,95 juta angkatan kerja.

“Ini artinya bahwasanya room to growth daripada investor pasar modal itu harusnya bisa lebih tinggi. Mudah-mudahan dengan adanya edukasi ini membuka mata bahwasanya investasi yang menarik itu juga ada di pasar modal,” ungkapnya.

Inarno menyampaikan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi di bidang pasar modal, terutama dalam upaya meningkatkan jumlah emiten yang melakukan penawaran umum, pertumbuhan jumlah investor.

Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mendorong pemanfaatan SCF sebagai alternatif sumber pendanaan usaha bagi UMKM, mendorong penerbitan obligasi/sukuk daerah, serta pendirian perusahaan efek daerah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper