Bisnis.com, JAKARTA – Smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam yang mangkrak beberapa tahun ditargetkan beroperasi pada akhir kuartal I/2023 setelah sebelumnya ditargetkan bisa beroperasi akhir tahun ini.
Direktur Operasi dan Produksi PT Antam I Dewa Bagus Sugata Wirantaya mengatakan Antam sedang menyelesaikan proyek smelter dengan tambahan kapasitas 13,5 kilo ton di Halmahera.
Dewa menjelaskan, bahwa saat ini memiliki dua permasalahan dalam pembangunan smelter tersebut, yang pertama masalah refractory smelter dan masalah penyediaan suplai listrik dari PLN.
Terkait dengan refractory smelter, Dewa mengatakan semua sudah berjalan dengan baik dan masih sesuai rencana, termasuk procurement proses untuk produksi. Sedangkan penyediaan listrik seperti skema sebelumnya, oleh PLN sudah berjalan dengan baik.
“Kita berharap akhir tahun ini PLN bisa menyediakan kapasitas tambahan 60 Mega Watt dan di akhir kuartal I/2023 penyediaan sisanya, dan smelter ini masih sesuai dengan rencana di kuartal I/2023 proyek FeNi Haltim bisa berjalan dengan baik,” kata Dewa dalam konferensi pers, Selasa (23/8/2022).
Sebelumnya, PLN disebut telah siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan.
Baca Juga
Rencananya, pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik ANTAM sebesar 51 MW. Kedua, selanjutnya PLN akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya smelter feronikel selama 12 bulan.