Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2022 yang menyetujui spin-off di segmen tambang nikel.
CEO ANTM Nico Kanter mengatakan, spin-off tersebut dilakukan sebagai upaya ANTM dalam pengembangan dan pengelolaan aset yang lebih optimal guna meningkatkan performa segmen nikel.
Selain itu, spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel dilakukan sebagai upaya akselerasi pengembangan usaha Antam dengan manajemen yang fokus, kompetitif, dan lebih cekatan, dalam melakukan evaluasi peluang bisnis, dan kerja sama strategis untuk mendukung pengembangan bisnis nikel ANTM di masa yang akan datang.
“Termasuk di dalamnya inisiasi pengembangan ekosistem industri EV Battery untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel dalam negeri,” kata Nico dalam konferensi pers, Selasa (23/6/2022).
Pada mata acara RUPSLB pertama, para pemegang saham menyetujui spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel Perseroan, termasuk pengalihan sebagian wilayah izin usaha pertambangan Perseroan yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara kepada PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA).
Pemegang saham juga menyetujui penambahan penyertaan modal ke dalam PT NKA dan PT SDA dalam rangka pelaksanaan spin-off serta menyetujui rancangan spin-off yang telah diumumkan melalui surat kabar, beserta perubahan-perubahannya.
Baca Juga
Selain itu, Pemegang Saham juga setuju untuk memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka spin-off sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada mata acara kedua, disetujui pula pengalihan kekayaan ANTM berupa saham milik Perseroan di anak-anak Perusahaan ANTM yang bergerak di bidang pertambangan nikel yaitu PT NKA dan PT SDA.
“ANTM akan tetap menjaga kepemilikan mayoritas di kedua anak usaha tersebut,” tegas Nico.
Selanjutnya Pemegang Saham dalam RUPSLB juga memberikan persetujuan kepada ANTM untuk melakukan pengalihan saham di PT NKA dan PT SDA, dimana nilai pengalihan saham tersebut masing-masing tidak melebihi 50 persen kekayaan bersih Perseroan, namun secara keseluruhan nilainya dapat melebihi 50 persen kekayaan bersih Perseroan sesuai laporan keuangan auditan per 31 Desember 2021.
Pemegang Saham juga setuju untuk memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menentukan harga yang dianggap patut dengan nilai minimal berdasarkan penilaian oleh penilai independen.
“Pada prinsipnya spin off akan menjadi potensial income bagi perusahaan yang akan datang. Adapun, terkait target penjualan juga tidak akan mengalami perubahan atau tetap sesuai RKAP awal yang ditetapkan di awal 2022,” imbuh Direktur SDM Antam Basar Simanjuntak.
Pada 2022 Antam menargetkan produksi feronikel sebesar 24.734 ton nikel, sedangkan penjualannya 24.734 ton nikel. Untuk produksi bijih nikel 12,1 juta wmt dan penjualan 10,05 juta wmt.